Demo lagi, ratusan tukang ojek minta Ahok cabut larangan motor
Semenjak diberlakukannya larangan tersebut, penghasilan mereka semakin berkurang.
Seratusan orang yang tergabung dalam Front Transportasi Jakarta (FTJ) melakukan demonstrasi di depan Gedung DPRD DKI Jakarta. Mereka meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk mencabut pelarangan motor melintasi Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat.
Mereka yang ikut demo umumnya bekerja sebagai tukang ojek. Mereka menilai kebijakan Ahok membatasi motor merugikan rakyat kecil, terutama pekerjaan mereka.
"Kebijakan itu sama saja membunuh wong cilik yang bekerja sebagai pengojek. Sebaliknya menyuburkan usaha jasa perpakiran yang makin marak di kawasan tersebut," kata salah seorang demonstran, Kuswanto, Kamis (8/1).
Dia mengatakan, semenjak diberlakukannya larangan tersebut, penghasilan mereka semakin berkurang. Sebab pelanggan memilih moda transportasi lain. Selain itu, akses untuk mencari pengguna jasa ojek semakin sulit.
"Kami minta gubernur dan dewan mencabut Perda Pembatasan Lalu Lintas Sepada Motor. Kami pemilik motor patuh membayar pajak secara penuh. Hak kami dalam berkendara di jalan umum juga harus dilindungi secara penuh," tegas salah seorang karyawan di kawasan Jalan MH Thamrin, Anton.
FTJ mendesak Ahok untuk tidak pura-pura tahu kesengsaraan warga Jakarta kelas menengah ke bawah akibat pelarangan ini. Mereka berharap mantan Bupati Belitung Timur ini tergugah dan mencabut pelarangan motor tersebut.
"Pak Ahok harus tahu. Kajian yang dilakukan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mengurangi angka kecelakaan sepeda motor sangat tidak beralasan. Kajian itu cuma untuk menghabiskan anggaran rakyat," tutup massa lainnya.