Demokrat minta Jokowi-Ahok jangan hanya pencitraan
"Jangan hanya pencitraan semata, untuk putaran kedua warga Jakarta akan semakin cerdas," kata Ketua Fraksi PD Nurhayati.
Pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli dilaporkan ke Panwaslu terkait pembagian kartu Jamkesda DKI Jakarta oleh kubu Jokowi-Ahok. Tim sukses Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dituding 'bermain' dalam pembagian kartu tersebut.
"Tudingan itu adalah hal biasa kalau mendekati Pemilu. Kita tak boleh tuding menuding, jalani aja. Kita tak buat kegaduhan. Wong ini kerja untuk rakyat," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/9).
Oleh karena itu, Nurhayati meminta kepada masing-masing calon untuk tidak membuat kegaduhan. Nurhayati pun meminta kubu Jokowi-Ahok jangan melakukan politik pencitraan.
"Jangan hanya pencitraan semata, untuk putaran kedua warga Jakarta akan semakin cerdas. Mana yang kinerjanya bagus dan mana yang hanya pencitraan," jelas Nurhayati.
Sebelumnya diberitakan, Fraksi PDIP di DPRD DKI menuding pasangan Fauzi-Nachrowi 'bermain' dalam pembagian kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di Cilincing, Jakarta Utara. Timses calon incumbent itu diduga mengintimidasi warga yang memperoleh kartu Jamkesda untuk memilih Foke-Nara di Pilgub DKI putaran kedua.
"Mereka dalam melaksanakan pembagian kartu Jamkesda ada intimidasi dan ancaman, misalnya, 'bila Anda tidak memilih Foke maka Jamkesda Anda tidak kami proses," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Syahrial dalam jumpa pers di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Rabu (12/9).
Hal itu didapatkannya dari laporan masyarakat yang mengadu ke pos PDIP di sejumlah kecamatan. Dia juga menyatakan, pembagian kartu Jamkesda bukan dilakukan petugas dari Pemprov DKI, melainkan oleh Timses Foke-Nara.
"Bahkan Puskesmas yang seharusnya menjadi basis Jamkesda tidak dilibatkan dalam penerbitan kartu," kata dia.