Dirut MRT Jakarta Bantah Transportasi Umum Lokasi Paling Tinggi Tularkan Covid-19
Lanjut William, hal tersebut dikarenakan masyarakat nya taat dan konsisten dalam melaksanakan protokol kesehatan terkait Covid-19. Mulai dari pengelola transportasi hingga masyarakat.
Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta William Sabandar menyatakan transportasi umum bukanlah lokasi paling tinggi dalam penularan virus corona atau Covid-19.
Dia menyebut hal tersebut berdasarkan kajian bersama School of Business and Management (SBM) ITB. Negara dengan mayoritas penduduknya menggunakan transportasi umum justru menangani kasus Covid-19 dengan grafik lebih rendah.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Misalnya Hong Kong yang berpenduduk 7,5 juta orang yang bergantung ini (transportasi umum). Kita bisa lihat bahwa kasus di sana hanya sekitar 1.100 kasus," kata William saat diskusi daring, Kamis (2/7/2020).
Selain Hongkong, dia juga menyebutkan wilayah Manhattan, New York yang penanganan kasus Covid-19 lebih rendah dibandingkan State Island yang mayoritas menggunakan kendaraan pribadi.
Selanjutnya yakni Jepang yang penduduknya mayoritas menggunakan transportasi umum.
"(Kasus di Jepang) 17ribu atau kurang dari 1 persen dari jumlah kasus covid-19 yang ada di AS. Ini membuktikan bahwa angkutan umum massal bukan tempat tinggi penularan covid-19," ucapnya.
Lanjut William, hal tersebut dikarenakan masyarakat nya taat dan konsisten dalam melaksanakan protokol kesehatan terkait Covid-19. Mulai dari pengelola transportasi hingga masyarakat.
"Kita juga bisa sama seperti itu, yang penting adalah protokol kesehatan dilakukan dan dijaga konsisten. Dan konsistensi itu bukan hanya di angkutan umum tetapi juga di ruang-ruang publik maupun privat lainnya seperti anjuran pemerintah," ujar dia.
Sementara itu, William juga menyatakan menyatakan jumlah penumpang terus mengalami peningkatan saat pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi.
Dia menyebut saat ini penumpang MRT Jakarta sudah mencapai angka 20 ribu dalam sehari. Saat pelaksanaan PSBB penumpang MRT tidak mencapai 5 ribu dalam sehari.
"Memasuki fase transisi PSBB angkanya mulai naik yang di 30 Juni mencatatkan penumpang sejumlah 20.793. Bahkan data terbaru per 1 Juli kemarin sudah mencapai 21.478 penumpang," jelas William.
Baca juga:
Terus Bertambah, Penumpang MRT Jakarta Capai 21 Ribu Saat PSBB Transisi
Dirut Klaim Belum Ada Penularan Covid-19 di MRT Jakarta
Penumpang MRT Diprediksi Naik 30 Persen di Masa Transisi New Normal
Pemerintah Resmikan Penataan Kawasan 4 TOD, Dulu Wilayah Kumuh
MRT Sediakan Ruangan Isolasi untuk Penumpang Diduga Terpapar Covid-19
Pemprov DKI Subsidi MRT untuk Bangun Sarana dan Prasarana