Dituding Ahok ogah gusur bengkel engsel Kalijodo, ini jawaban Rustam
Ahok mengakui mundurnya Rustam merupakan ujung dari runutan cerita panjang ketidakcocokan keduanya.
Rustam Effendy memilih mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Jakarta Pusat. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui mundurnya Rustam merupakan ujung dari runutan cerita panjang ketidakcocokan keduanya.
Salah satunya adalah soal penertiban Kalijodo, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu. Ahok mengaku ingin menertibkan seluruh bangunan yang ada di lokalisasi itu, namun Rustam malah berkirim surat agar salah satu bengkel engsel tidak dibongkar.
Rustam pun angkat bicara soal tudingan Ahok itu. Rustam mengaku memiliki data. Namun demikian, Rustam tak membeberkan data apa yang dimaksud.
"Saya enggak bisa ngomong lewat telepon, susah ngomong lewat telepon. Ini soal bukti dan fakta. Kalau ketemu kamu nanti saya ungkap bagaimananya, saya pegang datanya nanti kamu simpulkan sendiri," kata Rustam melalui sambungan telepon, Rabu (27/4).
Kemarin, Ahok bercerita perbedaan prinsip dan ketidakcocokan dengan Rustam terlihat sejak penertiban Kalijodo, Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Saat itu, Ahok ingin menertibkan seluruh bangunan yang ada di lokalisasi itu, Rustam malah berkirim surat agar salah satu bengkel engsel tidak dibongkar.
"Sejak dari KBN (Kawasan Berikat Nusantara), Kalijodo. Memang udah ada perbedaan prinsip. Kayak Kalijodo dia kan buat surat supaya bengkel engsel tidak dibongkar. Minta waktu dua bulan," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (26/4).
Lalu, Ahok merasa aneh dengan permintaan itu dan menganggap itu tindakan yang tendensius. Dia tak bisa bayangkan bagaimana pandangan warga ketika Ahok ratakan semua bangunan di Kalijodo, tapi bengkel engsel itu tidak dibongkar. Apalagi, kata Ahok, bengkel itu dimiliki oleh etnis Tionghoa.
"Saya pikir, kamu bisa kebayang enggak kalau Kalijodo diratain ada satu bengkel enggak diratain kamu tafsirannya apa? Makanya saya bilang ini bisa bahaya secara politik, itu bisa dihubung-hubungkan, apalagi yang punya etnis Tionghoa," cetusnya.
"Makanya saya tegur dia, kok kamu minta izin enggak dihancurin kok usaha. Ya memang panjang lah ini. Ya enggak apa-apa kita apresiasi kinerja dia," sambung Ahok.