Djarot sindir Kali Sentiong banyak sampah tapi ditulis 'Kali Bersih'
Sebelum acara dimulai, pasukan 'oranye' dan petugas dari dinas tata air pun membersihkan kali terlebih dahulu.
Wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengapresiasi inisiasi warga Kampung Tanah Tinggi yang menggelar Festival dan Program Kali bersih. Namun, Djarot menyindir karena anak kali Sentiong yang berada di tengah permukiman warga itu sama sekali belum bersih.
Dalam acara tersebut, panitia memasang spanduk bertuliskan 'Program Kali Bersih' di atas panggung. Menurut Djarot, sebaiknya kata-kata itu diganti karena tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Pantauan merdeka.com, anak Kali Sentiong yang melintasi Kelurahan Tanah Tinggi memang penuh dengan sampah. Sebelum acara dimulai, pasukan 'oranye' dan petugas dari dinas tata air pun harus membersihkan kali terlebih dahulu agar tampak lebih bersih.
"Kita berharap sebelum festival kali sudah bersih semua, sudah bagus hunian sudah bersih. Kalau kata bang Oding (Sekretaris Partai Golkar DKI) tadi Paris Van Tanah Tinggi, janjinya itu. Malu dong, bersih ya bersih betul. Kita ganti saja, kali setengah bersih atau kali belum bersih," kata Djarot di Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta, Sabtu (20/8).
Meski begitu, Djarot mengaku mendukung bila acara tersebut rutin diselenggarakan tiap tahunnya. Akan tetapi, dia memberikan catatan dan tugas kepada warga. Yakni, meminta warga untuk tertib dengan tidak membuang sampah di kali.
Selain itu, mantan Wali kota Blitar ini juga meminta warga untuk bersikap tegas memberikan sanksi kepada oknum yang kedapatan membuang sampah atau membangun hunian liar di pinggir anak kali Sentiong.
"Mereka tadi usul tiap tahun. Saya setuju tiap tahun. Tapi dengan catatan dan mereka bersedia kalau ini bersih kan jgn buang sampah sembarangan. Jadi mereka buang sampah, dia ditangkap denda. Kemudian tertib hunian, kalau mereka bikin di pinggir sungai kita tertibin. Mereka boleh? Boleh," tegasnya.
"Kemudian orang jualan, lapak lapak itu ya kalau di atas sungai, boleh enggak ditertibin? Boleh. Oleh sebab itu, kita setuju kita tertibin sama-sama," sambung Djarot.
Masalah lain yang menjadi sorotan Djarot adalah tawuran dan peredaran narkoba di kawasan tersebut. Pemprov DKI sendiri telah berupaya melakukan antisipasi penyakit masyarakat dengan memasang 33 unit CCTV. Dengan kegiatan ini, dia berharap masalah-masalah itu dapat ditekan.
"Karena disini tingkat tawuran sangat tinggi. Kemarin waktu bulan puasa baru sekali tapi kita langsung atasin. Deklarasi, sudah deklarasi damai. Nah ini bangun silaturahmi kita semua sehingga kita bisa menekan tingkat kriminalitas, terutama juga peredaran narkoba. Tanah Tinggi, Galur, Kampung Rawa itu daerah kepadatan," tutupnya.