Grebek Lumpur Antisipasi Banjir di Jakpus, 20,5 Meter Kubik Sampah Diangkut
Pemerintah Jakarta Pusat menjalankan 'Grebek Lumpur' secara serentak di 44 Kelurahan di Jakarta Pusat. Langkah ini sebagai antisipasi banjir memasuki musim hujan.
Pemerintah Jakarta Pusat menjalankan 'Grebek Lumpur' secara serentak di 44 Kelurahan di Jakarta Pusat. Langkah ini sebagai antisipasi banjir memasuki musim hujan. Salah satunya dilakukan diKawasan Serdang, Kemayoran, Minggu (21/11).
Kabag Kepegawaian Ketatalaksanaan dan Pelayanan Publik, Munjir Munaji mengatakan, Gerebek Lumpur dilakukan dengan pengerukan saluran. Sebagai upaya mengurangi volume air saat hujan. Sekaligus melancarkan aliran air yang tersumbat sampah atau sedimen lumpur yang sudah tinggi.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
"Peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk disiplin membuang sampah pada tempatnya, serta menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing juga sangat diperlukan untuk mencegah genangan saat hujan," kata munjir, Minggu (21/11).
Grebek Lumpur melibatkan 150 personel dari Sudin SDA, Sudin BIna Marga, Sudin Lingkungan Hidup, Sudin Pertamanan dan Hutan Kota, LMK, FKDM, RT/RW dan dibantu warga.
Dari Gerebek Lumpur di Serdang, berhasil mengangkut sampah sebanyak 20,5 meter kubik. Terdiri dari sampah lumpur sebanyak 1500 karung atau 4,5 meter kubik, dan sampah rumah tangga, ranting pohon dan lain-lainnya sebanyak 16 meter kubik.
"Sampah rumah tangga, ranting pohon di buang ke Bantar Gerbang, Bekasi, Jawa Barat sedangkan sampah lumpur di buang ke PLTU, Ancol, Jakarta Utara," katanya.
Baca juga:
DPRD DKI Temui Banyak Saluran Air di Jakarta Tak Berfungsi
Wagub DKI: Rumah Panggung Hanya Salah Satu Solusi Atasi Banjir
Dokumen Kependudukan Hilang Atau Rusak Akibat Banjir, Begini Cara Mengurusnya
Pemprov DKI Targetkan Nihil Korban dan Mempercepat Pemulihan Dampak Banjir
Simulasi Penanganan Banjir di Masa Pandemi Covid-19
DPRD Cecar Efektivitas Sumur Resapan, Wagub DKI Jawab 'Manfaat Sudah 2 Tahun Terasa'