Ingin BUMD mandiri, Anies-Sandi buat pemegang KJP ketar-ketir tak dapat daging murah
Salah satu dari lima BUMD yang tidak mendapatkan PMD adalah PD Dharma Jaya yang bergerak di bidang penampungan ternak potong, pengelolaan rumah potong hewan dan ternak, penyediaan tempat penyimpanan daging, pendistribusian dan pemasaran daging. Tugas lainnya adalah menyediakan daging bersubsidi bagi pemegang KJP.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menghentikan memberikan penyertaan modal daerah (PMD) kepada lima Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dia beralasan, penghentian PMD ini bertujuan untuk membuat perusahaan milik daerah lebih mandiri. Namun ternyata ini berdampak kepada pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Salah satu dari lima BUMD yang tidak mendapatkan PMD adalah PD Dharma Jaya yang bergerak di bidang penampungan ternak potong, pengelolaan rumah potong hewan dan ternak, penyediaan tempat penyimpanan daging, pendistribusian dan pemasaran daging. Tugas lainnya adalah menyediakan daging bersubsidi bagi pemegang KJP.
Kebijakan Anies untuk menghentikan PMD kepada Dharma Jaya berakibat nasib daging ayam dan daging sapi yang bersubsidi khusus untuk pemegang KJP nasibnya tidak jelas. Karena mereka tidak memiliki cukup modal untuk melakukan pembelian daging sebelum didistribusikan.
Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusumajati mengatakan, penghentian PMD membuat pihaknya harus cari cara untuk memenuhi pembelian daging. Sebab selama ini dana PMD digunakan untuk memenuhi daging subsidi bagi pemegang KJP.
"Jadi kami (cari) jalan keluar aja enggak boleh enggak ada, kan itu sudah program. Ya putar otak cari duitnya bagaimana," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (21/11).
Dia menjelaskan, Dharma Jaya sebenarnya tidak mengalami kendala jika tidak mendapatkan PMD untuk menjalankan perusahaan. Namun ketika dibenturkan dengan pengadaan daging bersubsidi maka, Marina harus memutar otak agar dapat menyediakannya.
Satu-satu cara agar penerima KJP tetap dapat membeli daging yakni dengan cepat mencairkan dana public service obligasi (PSO) tahun 2018.
"Satu-satunya cara sekarang adalah PSO, untuk ambil DP-nya aja. Biasanya PSO kan cuma dapat Rp 9 miliar, sisanya direimburse setelah diverifikasi oleh DKPKP (Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan) ya baru keluar dua bulan setelah DP," jelas Maria.
-
Apa yang dibahas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa yang Anies Baswedan temui di UGM? Masa Depan Demokrasi di Tangan Anak Muda Pada Senin (9/9) Anies hadir di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pembicara dalam acara bertajuk "Demokrasi Dalam Genggaman, Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital".
-
Apa saja yang disampaikan Anies Baswedan saat berada di UGM? Dalam kesempatan itu, Anies mengucapkan terima kasih telah diundang dalam acara tersebut.Bagi Anies, undangan untuk berdialog dengan mahasiswa di banyak kampus merupakan hal yang penting. Menurutnya, di genggaman anak-anak mudalah masa depan demokrasi ditentukan."Lewat dunia digital, kalian telah menunjukkan peran nyata menjaga konstitusi, memperkuat demokrasi, dan mengamankan cita-cita reformasi," kata Anies dikutip dari Liputan6.com.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
Sandiaga di Festival Jakarta Berbakat ©2017 Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan jika pemegang KJP tetap akan dapat menikmati daging murah. Sebab, dia mengungkapkan, akan mendukung dengan memberikan PSO seperti yang dibutuhkan oleh Dharma Jaya.
"Kita akan cari pendanaan, dipastikan juga dana yang dimiliki oleh Bu Marina sangat siap dan ada," jelasnya.
Dana yang dimiliki PD Dharma Jaya saat ini sebesar Rp 9 miliar khususnya untuk investasi penyediaan daging sapi bersubsidi. Jika mereka meminta tambahan, politisi Gerindra ini mengungkapkan, maka akan menyiapkan anggarannya.
Selain menyediakan subsidi daging sapi dan daging ayam serta telur, Sandiaga juga akan menyediakan susu dan ikan sebagai salah satu sumber protein. Ikan, ujarnya, juga lebih mudah didapatkan karena sumbernya melimpah.
"Penambahan susu adalah terobosan dan daging ikan terpikir karena kita negara maritim. Sehingga kebutuhan protein bisa dipenuhi melalui frozen fish," tandasnya.
Baca juga:
Di Balai Sarbini, Anies-Sandi terima keluhan soal rumah susun hingga JPO
Suara lantang Sumarsono menentang TGUPP ala Anies-Sandi
Sumarsono bantah tudingan Anies soal TGUPP dan staf gubernur dibiayai swasta
Ini syarat untuk jadi anggota TGUPP
Reuni akbar 212 di Monas, Anies belum tahu akan hadir atau tidak