Ini 4 alasan Dishub soal Transjakarta patah yang buat Ahok kesal
Ahok menegaskan proses penyambungan bus tersebut memakai teknologi yang sangat buruk.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku kesal dengan Dinas Perhubungan. Sebab, Dishub beralasan bus gandeng transjakarta patah di Jalan Bekasi Timur Raya, Jatinegara, Jakarta Timur akibat jalur busway berlubang.
"Mereka (Dishub) kasih alasan enggak masuk akal, katanya jalannya bergelombang, yang lain bergelombang tapi nggak pada putus. Muatan penuh, yang lain juga penuh tapi nggak putus, kemudian kemungkinan pemeliharaan enggak bagus, yang ke empat, kemungkinan konstruksinya enggak bener," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (8/8).
Ahok menegaskan proses penyambungan bus tersebut memakai teknologi yang sangat buruk. Padahal, kata Ahok, bus gandeng transjakarta harusnya memakai teknologi milik Volvo asal Swedia, bukan teknologi lokal.
"Makanya saya bilang, mereka nyambungnya pakai apa. Kalau di dunia, bus itu nyambungnya pakai teknologi volvo Swedia, Scania dan lainnya itu pasti pakai volvo, nah ini nyambung ininya kan," kata Ahok.
Mantan bupati Belitung Timur ini menambahkan kejadian patahnya bus transjakarta tersebut membuat Pemprov DKI berhati-hati dalam membeli bus lokal. Ahok lebih setuju Pemprov DKI membeli bus gandeng dengan kualitas tinggi seperti merk Volvo ataupun Scania.
"Makanya saya nggak berani bilang mereka jelek, nanti mereka tuntut saya lagi bilang saya hina produk dia. Tapi melihat kejadian ini kita jadi mikir kan. Kalau buruk jadi membuat kita beli barang yang kualitasnya jelas kalau nggak volvo, mercedez atau scania," pungkas dia.
Sebelumnya, Bus gandeng Transjakarta mengalami kerusakan saat mengangkut puluhan penumpang di Jl Raya Bekasi Timur, Jatinegara, Jakarta Timur. Bus dengan nomor polisi B 7308 IV ini terbelah dua lantaran baut penyambung patah, sehingga membuat panik para penumpang yang ada di dalam bus.
Pramudi bus bernama Himawan (39) menuturkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.15 WIB saat bus tengah melaju dari arah Stasiun Jatinegara menuju Cipinang. Tiba-tiba, saat melaju mendekati lampu merah di pertigaan Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, Himawan mendengar bunyi gemeretak dari bagian tengah bus.
"Waktu lagi jalan di dekat lampu merah ada gajlukan saya berasa seperti ada yang aneh. Setelah lampu merah jalan pelan-pelan dan di tengah lampu merah mesin saya matikan karena khawatir," katanya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (7/8).