Ini alasan Jokowi suka gonta-ganti anak buah
Jokowi akan mengevaluasi anak buahnya khususnya di tingkat kepala dinas tiap enam bulan sekali.
Sejak menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, sudah berulang kali Jokowi merotasi anak buahnya. Ada alasan tersendiri kenapa Jokowi melakukan hal itu.
"Pemimpin itu harus mengatur anak buah. Kalau tidak bisa mengatur bukan pemimpin. Kalau saya sama saja kalau tidak bisa mengatur kepala dinas, sori saya ganti, gitu tegas," beber Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin (19/8).
Jokowi berharap hal itu dilakukan pula oleh pejabat setingkat kepala dinas. Bila anak buah tidak bisa bekerja sesuai target yang ditentukan, apalagi menuruti perintah kepala dinas maka harus dicopot. Ini terjadi seperti kasus Kepala Dinas PU, Manggas Rudi, yang mengusulkan 16 bawahnya agar dirotasi karena tak manut.
"Kepala Dinas juga sama, kalau bawahnya tidak bisa diatur ganti saja. Harus berani," tegas mantan wali kota Solo ini.
Maka itu, lanjut Jokowi, dia bakal mengevaluasi anak buahnya Desember mendatang, untuk menilai mana yang sudah mencapai target atau justru tak menunjukkan kemajuan. Evaluasi berikutnya akan dilakukan tiap enam bulan.
"Mana yang kecepatannya 40 mana yang 60, mana yang 70," katanya.