Ini cara Ahok agar pembunuhan bocah dalam kardus tak terulang
"Saya menyadari penerangan kita payah," kata Ahok.
Kekerasan terhadap anak-anak kembali terjadi. Kali ini seorang bocah perempuan berumur 9 tahun yang ditemukan tewas dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat.
Kasus ini ternyata mendapat sorotan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Dia menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah berencana membuat langkah antisipasi agar kejadian serupa tak terulang.
Langkah tersebut, menurut Ahok, adalah dengan memperbanyak CCTV dan memperbaiki lampu penerangan jalan. Ahok menilai lampu penerangan yang ada di Jakarta saat ini sangat buruk dan membuat jalan menjadi rawan tindak kejahatan.
"Saya menyadari penerangan kita payah. Kita juga mau banyakin CCTV, lampu penerangan jalan yang malem mesti jelas. Kita pengen bagi per-wilayah. Kita kerja sama dengan polda. Anggaran pun sudah keluar tahun depan," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (4/10).
Selanjutnya Ahok menambahkan, dalam proses kontrol dan pengawasan CCTV, Pemprov DKI Jakarta berencana menggaet Polri, TNI sampai masyarakat untuk bersama-sama melakukan pengawasan di tiap wilayah di Jakarta.
"Jadi nanti bukan polsek lagi nih, udah pospol, kelurahan, dengan kelurahan kan kita sudah tiga mitra. TNI, Polri dan Pemda. Jadi kita ingin ada cctv yang ngawasnya per wilayah," tambahnya.
Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur ini juga mendorong peran RT/RW di tiap wilayah untuk melaporkan kejadian apa saja yang terjadi di daerahnya agar cepat mendapat penanganan.
"Kita mulai dorong rt rw ke depan harus lapor ke kita kondisi wilayahnya. Kira-kira sebulan mungkin 90-100 kali harus melaporkan," jelas Ahok.
Dengan upaya ini, Ahok meyakini dapat memonitor warga DKI Jakarta sejalan dengan program Smart City yang baru-baru ini ia canangkan.
"Nah kami yakin dengan cara ini kita lebih gampang memonitori warga-warganya karena ada CCTV," tutupnya kepada merdeka.com.
Baca juga:
Ahok: 2 Kali diskotek ketahuan edarkan narkoba, kita tutup!
Kasus bocah dibunuh dalam kardus di Kalideres, ini reaksi Ahok
Ahok: Saya mau film nasional bisa jadi tuan di atas rumah sendiri
Ahok minta warga manfaatkan wisata Balai Kota
Ahok nobar bareng Slank di Balai Kota
-
Kapan makam dukun dan bayi tersebut ditemukan? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Apa makna dibalik Hari Memeluk Anak? Momen ini digunakan untuk menunjukkan betapa pentingnya memberikan kasih sayang kepada anak.
-
Bagaimana Bledug Anak Kesongo meletus? Salahudin mengungkapkan, di bagian lapisan tanah terdalam dari Bledug Anak Kesongo, terdapat sebuah sesar yang mendorong lapisan tanah di atasnya untuk bergerak ke atas. Pada titik tertentu, tekanan dari perut bumi keluar ke permukaan tanah sehingga terjadilah letusan atau luapan lumpur yang keluar dari puncak Bledug Anak Kesongo.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”