Ini Kendala Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Editor Metro TV
Walaupun merasa sedikit kesulitan, bukan berarti polisi tak dapat mengungkap kasus tersebut. Hal itu didorong dengan sejumlah barang bukti yang ditemukan.
Polisi masih terus melakukan penyidikan terkait tewasnya Editor Metro Tv Yodi Prabowo (26) pada Jumat (10/7). Ia ditemukan tak bernyawa di samping tembok Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sekitar pukul 11.45 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya sedikit merasa kesulitan dalam mengungkap kasus tersebut. Karena, jenazah Yodi baru ditemukan setelah tiga hari tewas.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Apa yang dibakar oleh pelaku? Pria tersebut membakar bendera Merah Putih, mobil dan warung warga.
-
Kapan Selat Muria mengalami penyusutan? Salah satu periode penyusutan terjadi pada awal abad ke-13.
-
Kapan Marsekal Suryadarma meninggal? Saking Lurusnya, Rumah Yang Ditempatinya Belum Lunas Saat Suryadarma Meninggal Tahun 1975.
"Yang pertama ada kesulitan itu adalah bahwa mayat ini sudah 2-3 hari diperkirakan, itu udah pasti. Jadi sudah ada pembusukan-pembusukan lanjut, sudah 2-3 hari di TKP, itu saja," katanya saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (14/7).
Meski begitu, polisi terus mendalami kasus tersebut hingga sampai diketahui siapa pelaku yang tega menghabisi nyawa Yodi.
"Tapi kan ini masih terus kita dalami. Iya (Kesulitan mayat membusuk), barang bukti kan di TKP sudah kena panas, hujan apa segala kan," ujarnya.
Walaupun merasa sedikit kesulitan, bukan berarti polisi tak dapat mengungkap kasus tersebut. Hal itu didorong dengan sejumlah barang bukti yang ditemukan.
"Yang memudahkan kita disini adalah barang-barang milik pribadi si korban ini tidak hilang, berarti mengerucut dong, bukan yang namanya perampokan, bukan begal apa segala," ungkapnya.
"Makanya kita lagi dalami. Enggak bisa kita pastikan, enggak ada yang pasti dulu sebelum kita dapat," sambungnya.
Lalu, terkait kabar yang mengatakan jika korban sempat melakukan Cash on Delivery (COD) terlebih dahulu sebelum ditemukan tewas. Ia mengaku belum mendapat kabar tersebut.
"Kalau ada yang dapet informasi begitu dateng ke Polres, bisa diperiksa, kan membantu kita," ujarnya.
Periksa 23 Saksi Termasuk Pacar Korban
Sampai saat ini, polisi telah memeriksa puluhan saksi termasuk pacar dari Yodi tersebut dan juga kamera Closed Circuit Television (CCTV).
"Saksi-saksi keterangan saksi yang kita dapat, 23 saksi (termasuk pacar korban) ya," ucapnya.
Periksa Sidik Jari dan Handphone Korban
Tak hanya memeriksa sejumlah saksi, pihaknya juga memeriksa sidik jari dan juga handphone milik karyawan yang sudah lima tahun bekerja di Metro Tv itu.
"(Pemeriksaan sidik jari sama hp Yodi) Masih didalami. (Pemeriksaan) Sudah dari awal, tapi kan enggak boleh kita sampaikan, inikan sudah masuk ranah penyidikan. Kalau yang dikecualikan baru disampaikan ya," jelasnya.
"Mau ada sidik jarinya pun kita enggak akan sampaikan. Inikan teknik penyidikan di UU 14 tahun 2008 tentang terbukanya informasi publik, ada hal yang dikecualikan yang enggak boleh disampaikan," tutupnya.
Kronologi Jasad Ditemukan
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan, Iptu Fajrul, mengatakan jasad Yodi ditemukan siang tadi pukul 11.45 Wib. Sejumlah saksi lebih dulu melihat motor terparkir di sebuah warung bensin dengan keadaan mesin dingin tetapi tak terlihat ada pemiliknya. Motor itu ada di lokasi pada Rabu (8/7) dini hari pukul 2 malam.
"Saksi 2 memanggil saksi 1 untuk menghubungi pihak Polsek Pesanggrahan Jakarta Selatan untuk membawa motor korban ke Polsek Pesanggrahan," kata Fajrul saat dikonfirmasi, Jumat (10/7).
Selang dua hari berikutnya, salah satu saksi mendapatkan informasi dari tiga orang anak kecil yang sedang bermain layang-layang menemukan jenazah korban di pinggir jalan tol tersebut.
"Pada, Jumat 10 Juli 2020 Pukul 11.00 Wib saksi 1 di beritahu 3 anak kecil yang bermain layangan di pinggir TOL JORR bahwa ada sesosok mayat laki-laki yang tergeletak," ujarnya.
"Langsung saksi 1 bergegas melihat tempat tersebut untuk memastikan dan setelah melihat kebenarannya saksi 1 menghubungi Polsek Pesanggrahan untuk ditindak lanjuti," sambungnya.
Adapun barang bukti yang ditemukan di lokasi dan diduga milik korban yakni KTP, NPWP, ATM Mandiri, Motor Beat warna putih nomor polisi B 6750 WHC, 3 STNK, uang Rp 40 ribu, helm, jaket serta tas.