Jadi pusat budaya dan keagamaan, Monas disebut Sandiaga alun-alun Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah merevisi Pergub Nomor 160 Tahun 2017 menjadi Pergub Nomor 186 tahun 2017 yang memperbolehkan Monas digunakan lagi untuk kegiatan pendidikan, sosial, budaya, dan keagamaan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah merevisi Pergub Nomor 160 Tahun 2017 menjadi Pergub Nomor 186 tahun 2017 yang memperbolehkan Monas digunakan lagi untuk kegiatan pendidikan, sosial, budaya, dan keagamaan. Sebagai langkah awal, pagi tadi sudah digelar kirab kebangsaan yang menampilkan kesenian dan kebudayaan dan malam nanti akan dilanjutkan dengan tausiyah keagamaan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan hal tersebut semata-mata untuk menjadikan Monas sebagai alun-alun Jakarta yang menjadi pusat berkumpul warga Jakarta.
"Kita ingin Monas kembali menjadi alun-alunnya Jakarta dimana warga bisa berinteraksi warga bersatu dan dari semua lapisan budaya, lapisan sosial ekonomi," kata Sandiaga di Monas, Minggu (26/11).
Di era Anies-Sandi Monas terbuka untuk umum, Monas milik warga Jakarta sehingga kegiatan yang dilakukan tidak harus dibatasi. Walau begitu dia juga berharap warga tertib dan menjaga kebersihan Monas sebagai lambang ibu kota.
"Ya ini milik masyarakat jadi kita perlu ruang terbuka dan masyarakat hari ini kita gongnya untuk bahwa Monas ini adalah warga Jakarta milik masyarakat Indonesia," ungkap sandi.