Jakarta masih mungkin terhindar dari banjir
Menurut Andrinof, titik banjir di era kepemimpinan Jokowi sudah menurun.
Pengamat Kebijakan Publik Andrinof A Chaniago, menilai sudah banyak kemajuan dicapai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam membenahi masalah banjir Ibu Kota.
Menurut Andrinof, hal itu bisa dilihat dari berkurangnya titik-titik genangan di Jakarta ketika hujan deras melanda.
"Dilihat dari indikasi jumlah titik genangan dan lama genangan ketika usai hujan besar, jelas terlihat signifikan untuk penanganan banjir di masa Joko Widodo," kata Andrinof saat dihubungi, Jumat (17/1).
Hal serupa juga disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi (BPBD) DKI Jakarta Danang Susanto. Ia mengatakan, titik banjir di era kepemimpinan Jokowi sudah menurun.
Topik pilihan: DKI Jakarta | Jokowi ahok
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Apa yang menyebabkan banjir dan mengapa bencana banjir sering terjadi di Indonesia? Banjir adalah gejala alam yang ditandai dengan meluapnya volume air hingga merendam suatu daerah. Banjir ini bisa disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga bendungan air di suatu wilayah tidak dapat menampung kemudian meluap. Bukan hanya itu, banjir juga bisa disebabkan oleh peresapan air atau drainase di suatu wilayah yang buruk.
"Titik banjir menurun, saat ini ada 35 titik banjir di Jakarta," ujar Danang di kantornya.
Danang menambahkan, titik banjir di Jakarta terjadi lantaran proses normalisasi sungai dan waduk sudah berjalan meski belum maksimal. "Sehingga ada kemungkinan setelah semua selesai maka kebanjiran di Jakarta dapat hilang."
Andrinof mengatakan, jika ada yang membanding-bandingkan Jokowi dengan gubernur sebelumnya, Fauzi Bowo atau Sutiyoso dalam hal prestasi itu tidak masalah. Karena itu bisa menjadi bahan evaluasi bersama. Dengan begitu mampu mengawal kebijakan diambil.
"Asalkan tidak dimaksudkan untuk menjelekkan pribadi tapi pengukuran obyektifitas, maka sah-sah saja," terang Andrinof.
Baca juga:
Malam ini 8 kelurahan di Depok diprediksi kebanjiran
Banjir Jakarta, BPBD bantah Pluit siaga I
Akses Tanjung Priok banjir, ratusan truk mengular di Yos Sudarso
Priyo: Imbauan SBY soal banjir Jakarta kurang tepat
Kali Sunter meluap, warga Kampung Pulo Kandang kebanjiran