Jika mau usung Risma, PDIP 'jemput bola' seperti Jokowi di 2012
Hasto menegaskan bahwa keputusan dari rumusan pemetaan politik tersebut sudah biasa di partainya.
Peluang bagi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk diusung oleh PDIP dalam Pilgub DKI Jakarta masih luas. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa selain proses pendaftaran bagi kader di luar partai, ada pula proses yang lain.
Proses tersebut melalui pemetaan internal. "Nanti ada proses kedua berdasarkan pemetaan politik yang dilakukan DPP partai di mana DPP 'jemput bola'. Ini biasa dilakukan, persis tahun 2012 yang lalu, ada pemetaan, ada pendaftaran, dan kemudian hasilnya adalah pasangan calon Jokowi dan Pak Ahok," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (11/5).
Hasto menegaskan bahwa keputusan dari rumusan pemetaan politik tersebut sudah biasa di partainya. Bahkan dia mengakui selain DKI, di daerah lain juga pernah dilakukan hal yang sama.
"Di banyak daerah juga banyak yang langsung kami rekomendasikan. Kita tidak ingin menjaga jarak antara keputusan partai dan pendapat rakyat," ujarnya.
Keputusan internal tersebut diambil dari kecondongan keterpilihan dari publik. Sebab PDIP enggan berpisah terlalu jauh dari pendapat warga Jakarta.
"Karena hanya dengan pemahaman terhadap aspirasi rakyat, kami dapat mensinkronkan prinsip kedaulatan rakyat tersebut dalam mewujudkan pemimpin yang baik untuk masyarakat DKI," pungkasnya.