Jual Masker Rp300 Ribu Per Kotak, Dirut Pasar Jaya Akui Harga Beli Sudah Tinggi
Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengakui pihaknya bersalah atas lonjakan harga masker yang terjadi di PD Pasar Jaya. Menurut dia, harga masker yang dipatok itu lantaran modal yang dikocek sudah tinggi.
Pemprov DKI melalui Perumda Pasar Jaya akan menambah stok masker dengan membeli yang kemudian dijual lagi ke masyarakat. Namun, untuk harga yang dibanderol sangat mahal yakni Rp300 ribu per kotak.
Keputusan PD Pasar Jaya menjual masker seharga Rp300 ribu per kota di tengah kelangkaan barang tersebut menuai kritik dan protes dari sejumlah kalangan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Mengapa masker kentang bisa mencegah jerawat? Melalui sebuah penelitian yang dilakukan mengenai manfaat masker kentang, hasil memperlihatkan bahwa kandungan asam azelaic dan sitokin yang terkandung di dalam kentang dapat mencegah pembentukan jerawat.
-
Kenapa masker penting untuk mencegah penularan penyakit? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain. Droplets ini dapat mengandung virus, bakteri, atau kuman penyebab penyakit, seperti COVID-19, TB, influenza, cacar air, atau gondong.
-
Bagaimana cara masker mengurangi penularan penyakit? Penggunaan masker dapat mencegah penularan COVID-19 dengan cara menghalangi droplets dari orang yang terinfeksi agar tidak menyebar ke orang lain. Selain itu, penggunaan masker juga dapat melindungi diri sendiri dari droplets yang berasal dari orang lain.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengakui pihaknya bersalah atas lonjakan harga masker yang terjadi di PD Pasar Jaya. Menurut dia, harga masker yang dipatok itu lantaran modal yang dikocek sudah tinggi.
"Itu balik lagi memang salah saya, kita beli itu masker harganya sudah segitu (sudah tinggi), bukan artinya kita jual jadi segitu (Rp300 ribu). Ini kenapa akhirnya kita konferensi pers untuk meluruskan hal itu," kata Arief di Gerai Jakmart, Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (5/3).
Dia menjelaskan, karena hari ini ketersediaan masker sudah banyak ditemukan sehingga harga jual diturunkan. Dia memastikan harga masker dijual PD Pasar Jaya tak lagi Rp300 ribu per kotak.
"Jadi kita cari dulu maskernya, kemarin baru 1.400 stok masker, tidak banyak. Tapi kita sekarang punya lebih banyak dan kita cari terus," ujar dia.
Arief menambahkan, saat ini Perumda Pasar Jaya sudah memiliki kurang lebih 1 juta stok masker. Jumlah ini didapatkan dari kolaborasi dengan para Pedagang Pasar Pramuka.
"Sehingga kini kita jual (di Gerai Jakmart) per masker Rp2.500. Tapi karena Pasar Pramuka ini pasar jenis grosir maka juga ada pembatasan untuk konsumen per orang hanya boleh beli satu kotak seharga Rp125 ribu dengan menunjukkan KTP dan catat namanya," tegas Arief.
Arief berharap harga dijual di Jakmart dapat diikuti pedagang lainnya seantero Pasar Pramuka dan bahkan se-Indonesia. Sebab, Pasar Pramuka menurutnya adalah acuan harga produk-produk nasional.
"Pasar Pramuka ini barometer bukan cuma Jakarta, tapi Indonesia jadi kalau bisa Pasar Pramuka ini turun harga Insya Allah ini bermanfaat dan kita dapat berkahnya," kata Arief.
Pembeli Masker Dibatasi
Arief pun meminta kepada pedagang masker di seluruh Kompleks Pasar Jaya untuk mencatat nama dan KTP konsumen. Tujuannya, agar lonjakan harga masker dapat ditekan seiring tingginya kebutuhan pasar.
"Jadi satu orang beli 1 boks dan ber KTP, jadi itu akan tercatat, ini gerainya Pasar Jaya jadi ini kesepakatan kami dengan pedagang," jelas Arief.
Terkait harga, Arief mengatakan pedagang dapat menjual kembali (retail) perlembarnya di angka Rp 2.500 dengan maksimal pembelian dua lembar per orang. Namun, jika konsumen ingin membelinya per boks, maka dibatasi hanya sebanyak satu boks per orang dengan harga Rp 125 ribu per boksnya.
"Jadi itu yang bedakan buat retail, harapannya Insya Allah masyarakat jangan panik mencari-cari masker," Arief menandasi.
Arief menambahkan, saat ini Perumda Pasar Jaya memiliki kurang lebih 1 juta stok masker. Jumlah ini didapatkan dari kolaborasi para Pedagang di Pasar Pramuka.
Dia berharap, harga yang ditetapkannya saat ini dapat diikuti pedagang lainnya seantero Pasar Pramuka dan bahkan se-Indonesia. Sebab, Pasar Pramuka menurutnya adalah acuan harga produk-produk nasional.
"Pasar Pramuka ini barometer bukan cuma Jakarta, tapi Indonesia jadi kalau bisa Pasar Pramuka ini turun harga Insya Allah ini bermanfaat dan kita dapat berkahnya," Arief menandasi.
Pemprov DKI Siapkan 1.450 Boks Masker
Pemprov DKI melalui Perumda Pasar Jaya sebelumnya akan menambah stok masker dengan membeli yang kemudian dijual lagi ke masyarakat. Namun, untuk harga yang dibanderol sangat mahal.
"Jadi kurang lebih kita sedang mengadakan 1.450 boks masker. Nanti coba akan kita distribusikan di Jak Grosir dan seluruh gerai JakMart, Mini DC, dan gerai-gerai lainnya. Harga jualnya kurang lebih per boks Rp300 ribu, per pcs nya Rp6.500," kata Manajer Bidang Umum dan Humas Perumda Pasar Jaya Gatra Vaganza di Jakarta, Selasa (4/3).
Dia mengakui harga yang dijual memang di atas normal. Alasannya, harga dari distributor sudah naik.
"Sebelum ada corona, kalau yang paling biasa yang warna hijau itu mungkin kurang lebih harganya cuma Rp30 ribuan kalau enggak salah di Pramuka. Cukup murah kok. Itu isi satu dus itu 50 atau 20-an kalau enggak salah," katanya.
Selain itu, jumlah yang dibeli masyarakat juga dibatasi. "Untuk masker tadi saya sudah dapat update, kita batasi satu orang satu boks maksimal," katanya.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
(mdk/gil)