Kampanye penggunaan PAM, Sandiaga akan bagi pamflet ke tetangga
Sandiaga menegaskan, mendorong masyarakat mengurangi penggunaan air tanah merupakan sebuah keharusan. Sebab menyebabkan tanah di Jakarta turun adalah sedotan air yang luar biasa banyak, termasuk juga limbah yang terbuang tanpa dikelola.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan, akan melakukan kampanye untuk menyosialisasikan bahaya penggunaan air tanah. Dia rencananya akan berkeliling ke rumah-rumah tetangganya untuk membagikan pamflet terkait perlunya beralih menggunakan air PAM.
Sandiaga menegaskan, mendorong masyarakat mengurangi penggunaan air tanah merupakan sebuah keharusan. Sebab menyebabkan tanah di Jakarta turun adalah sedotan air yang luar biasa banyak, termasuk juga limbah yang terbuang tanpa dikelola.
-
Apa yang dibahas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Siapa yang dibantu Sandiaga Uno di Pancoran? Sandiaga menyasar warga dan juga sekaligus merangkul lansia untuk budidaya lele.
-
Di mana Sandiaga Uno kuliah dulu? Beginilah potret lawas Sandiaga Uno saat masih mengenyam pendidikan di Amerika.
-
Kapan Sandiaga Uno menyampaikan pesan ini kepada para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Apa yang dilakukan Sandiaga Uno di Pancoran? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menggelar program 'Wirausaha Praktis Juragan Lele Lalap' (Julela) di Pancoran, Jakarta Selatan pada Sabtu (26/8/23).
-
Bagaimana Sandiaga Uno membantu warga Pancoran? Sandiaga langsung memberikan bantuan untuk mengembangkan potensi yang sudah ada. "Kita beri bantuan tambahan tiga kolam bioflok dengan diameter 200 cm, 2.250 bibit ikan lele dan pakan ikan hingga panen. Tentu juga kita beri pendampingan dan pelatihan budidaya ikan lele," sambung Sandiaga.
"Kita harus dorong bahwa satu kota ini mereka mengurangi penggunaan air tanah. Setop penggunaan air tanah. Saya ketokin nanti satu-satu, keliling, minta pamfletnya dulu," ungkap Sandiaga, di kediamannya, daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/3).
Politisi Gerindra ini menceritakan, dirinya kaget ketika mengetahui di lingkungan sekitarnya yang notabene kawasan elit, ternyata masih minim penggunaan air PAM.
"Tadi cukup shocking ya mendapat data-data PAM, bahwa walaupun teraliri air dari PAM, tapi masyarakat di sini masih sangat minim menggunakan air PAM, berarti mayoritas menggunakan air tanah," jelasnya.
Sandiaga memilih menyebarkan informasi lewat pamflet daripada sosial media ke tetangganya. Karena, menurut dia, lingkungan tersebut didominasi oleh orang-orang tua.
"Banyak pejabat, menteri, ada seorang wagub juga di daerah sini, ya dan ada gubernur juga bukan gubernur dki tapi gubernur BI di sini juga," ujarnya.
"Jadi saya ini merupakan route awakening yah, sebagian di sini jaman old banyak yang sudah senior dan gak main sosmed, saya bawain nanti pamflet satu-satu," tambah bapak tiga orang anak ini.
Sandiaga berhenti menggunakan air tanah dan beralih ke air PAM, diawali karena ditemukannya air tanah miliknya terkontaminasi dengan bakteri e coli hingga 3 kali batas normal. Hal tersebut, diakibatkan oleh kebocoran septik tank di rumahnya yang membuat dia seolah mandi menggunakan air limbah sendiri.
"Non (panggilan istri Sandiaga), Kita mandi pake air limbah kita sendiri," tutupnya sambil berkelakar.
Reporter: Yunizafira Putri
Sumber: Liputan6.com
(mdk/fik)