Ke Balai Kota, Ibu Juju menangis dan minta Ahok bantu sediakan Rusun
Ibu dua anak ini mengatakan bila biaya sewa tempat tinggalnya saat ini mahal dan wilayah banjir. Juju mengaku sudah lelah dengan kondisi hunian sewanya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Setiap hujan tiba, selalu banjir bahkan ruang yang tersedianya sempit. Padahal setiap bulannya harus merogoh kocek Rp 550 ribu.
Seorang ibu bernama Juju Juansih (51) menangis di pendopo Balai Kota DKI Jakarta. Juju yang berprofesi sebagai tukang urut itu memohon kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) agar dirinya bisa mendapatkan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).
Ibu dua anak ini mengatakan bila biaya sewa tempat tinggalnya saat ini mahal dan wilayah banjir. Juju mengaku sudah lelah dengan kondisi hunian sewanya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Setiap hujan tiba, selalu banjir bahkan ruang yang tersedianya sangat sempit. Padahal setiap bulannya harus merogoh kocek Rp 550 ribu.
"Saya datang ke sini pengen rusun, saya kan ngontrak di situ di depan rumah sering banjir. Ngontrak yang gede enggak mampu. Status saya kan kepala keluarga," katanya sambil sesenggukan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/10).
Juju mengungkapkan, dirinya tidak memiliki pendapatan yang tetap saban bulan. Selama ini penghasilannya hanya dari panggilan sebagai tukang urut. Sedangkan kedua anaknya masih belum dapat membantunya dalam urusan ekonomi.
"Pemasukan cuman dari panggil urut sama jualan. Saya mau rusun di mana saja, kalau bisa di Duren Sawit," jelasnya.
Setelah bertemu dengan Ahok, Juju diminta untuk membuat proposal permintaan rusun kepada Gubernur DKI Jakarta. "Katanya harus ngomong dulu, suruh bikin proposalnya," tandasnya.