Komunitas tuna rungu se-Jakarta ingin menangkan Anies-Sandi
"Jumlah orang tuna rungu di Jakarta ada sekitar 5000 yang siap mendukung pasangan Anies Sandi," ungkap ketua Majelis Taklim Tuli Indonesia (MTTI), Rama Syahti.
Puluhan warga yang mewakili berbagai komunitas tuna rungu di Jakarta bersilaturahmi dengan Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kediamannya, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis pagi (6/4). Selain bertemu, mereka juga menyatakan siap mendukung Anies Baswedan menjadi gubernur Jakarta. Apabila terpilih, mereka ingin Anies lebih memperhatikan kondisi kaum disabilitas, khususnya tuna rungu.
"Jumlah orang tuna rungu di Jakarta ada sekitar 5000 yang siap mendukung pasangan Anies Sandi," ungkap ketua Majelis Taklim Tuli Indonesia (MTTI), Rama Syahti.
Anies pun berterima kasih atas kehadiran perwakilan berbagai komunitas tuna rungu Jakarta di kediamannya, apalagi sebagian besar meninggalkan pekerjaan sehari-harinya.
"Penduduknya 10 juta, yang punya tantangan terkait pendengaran itu 5000. Jangan anggap ini jumlah yang kecil. Karena satu individu adalah satu warga negara yang punya hak yang sama. Ini bukan seberapa banyak jumlahnya," ungkap Anies.
Rama kemudian berharap terjalin kerja sama yang baik antara kaum disabilitas dengan pemerintah, khususnya melalui akses informasi dan fasilitas yang mendukung interaksi antar warga Jakarta.
Menindaklanjuti aspirasi tersebut, Anies berkomitmen akan mengajak kaum disabilitas dalam merumuskan kebijakan pemerintah daerah yang ramah kaum disabilitas.
"Karena yang paling mengerti soal kebutuhan dan merasakan kendala adalah saudara (disabilitas) semua. Pemerintah jangan sok tahu. Pemerintah dengarkan dan panggil. Itu komitmen kita," ujar Anies.
Janji bangun kantor khusus warga difabel
Dalam kesempatan ini Anies Baswedan juga berkomitmen untuk membangun kantor khusus bagi warga difabel. Kantor itu nantinya juga akan menjadi pusat sekretariat di Jakarta.
"Kebutuhan kantor dan lain-lain Insya Allah disiapkan tempatnya sehingga warga difabel, punya tempat untuk bekerja, berkumpul, dan tempat siapapun bertanya terkait disabilitas. Insya Allah," ujar Anies yang kemudian diterjemahkan fasilitator dengan bahasa isyarat.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berharap berdirinya kantor tersebut akan membantu warga Jakarta lain yang ingin mengetahui dan memfasilitasi warga difabel. Selain itu, Anies pun berencana program OK OCE akan menjangkau warga difabel yang sulit mendapatkan akses pekerjaan.
"Terkait lapangan pekerjaan. Melalui OK OCE, penyandang disabilitas dilatih, diberi modal, dan diberikan kesempatan untuk punya pasar lebih luas. Sehingga warga difabel bisa merasakan kesejahteraan seperti warga lainnya di Jakarta," ungkap Anies.