Menelusuri Rumah Dimas Agung Korban Pencatutan Pemilik Rolls Royce Pengemplang Pajak
Rumahnya masuk ke gang kecil yang di mukanya terdapat pedagang makanan ringan. Tak perlu melangkah jauh, sekitar 15 meter dari muka gang, rumah Agung berhimpit dengan rumah lainnya di sana.
Tak ada yang menyangka Dimas Agung yang bertempat tinggal di Gang Linghar Nomor 43, Jalan Mangga Besar IV P, Jakarta, itu memiliki kendaraan mewah.
Tempatnya yang berjarak sekitar satu kilometer dari Stasiun KRL Mangga Besar itu nampak jauh dari kata mewah. Namun siapa pun akan merasa heran karena nama Agung tercatat sebagai pemilik kendaraan mewah berjenis Rolls Royce Phantom yang mengemplang pajak di Samsat Polda Metro Jaya.
-
Apa yang terjadi pada pemobil wanita di Jakarta Selatan? Sebuah video memperlihatkan seorang wanita dibuntuti oleh rombongan begal. Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.Wanita berkerudung yang baru saja keluar dari minimarket diikuti oleh pemotor yang berusaha untuk menghentikan mobilnya.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
-
Kapan mobil bekas taksi dianggap punya jarak tempuh rendah? Taksi umumnya menempuh jarak yang lebih pendek dibandingkan mobil pribadi pada tahun yang sama, karena waktu operasional taksi terbatas.
-
Dari mana keberangkatan kereta api Lebaran di Jakarta? Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.
-
Kapan Jalur Pantura Jawa Barat mulai ramai pemudik motor? Sudah Ada Beberapa yang Mudik Saat kreator tersebut melalui Jalur Pantura, beberapa pemudik mulai terlihat di satu pekan jelang lebaran. Mereka sudah mulai pulang ke kampung halaman denga menggunakan sepeda motor.
-
Kenapa Jembatan Kereta Api Rancagoong bikin merinding? Bukan karena tempat tersebut angker, namun karena sempitnya jembatan dan tidak adanya pembatas di sisi kanan dan kiri jembatan.Ketinggian jembatan juga mencapai puluhan meter, sehingga para pengguna roda dua yang melintasi jembatan wajib berhati-hati.
Rumahnya masuk ke gang kecil yang di mukanya terdapat pedagang makanan ringan. Tak perlu melangkah jauh, sekitar 15 meter dari muka gang, rumah Agung berhimpit dengan rumah lainnya di sana.
Saat Liputan6.com menyambangi kediaman Agung ia nampak tidak ada di tempat. Menurut keterangan sang Ibunda, Astuti, Agung saat ini sedang berada di Depok.
"Agung lagi di Depok sejak kemarin. Enggak tahu ada apa. Main ke rumah temannya mungkin," kata Astuti yang saat itu sedang melakukan aktivitas di rumahnya.
Astuti sendiri tidak mengetahui duduk permasalahan yang mendera anaknya itu. Menurutnya Agung tidak pernah bercerita terkait masalah itu.
"Agung enggak pernah ngomong ya," katanya.
Di mata dia anaknya itu bukanlah pemuda yang neko-neko. Ia pun tergolong anak yang pekerja keras karena saban hari ikut bekerja membantu ayahnya sebagai kuli bangunan.
"Kalau lagi sepi ya nge-Gojek (narik ojek online)," katanya.
Agung Tinggal Bersama Orangtuanya
Agung tinggal di rumah bersama ibu dan ayahnya. Rumahnya yang berukuran tak lebih luas dari gawang sepakbola itu sebagian bertembok dan sebagian masih bersekat kayu triplek.
Panjang ke belakangnya pun tak sampai 10 meter dengan tingkat ke atas. Lantai bawah sengaja dibuat untuk tempat makan dan menaruh peralatan rumah tangga. Sementara lantai atas digunakan untuk kamar tidur.
Untuk sanitasi, keluarga Agung juga mengandalkan toilet bersama yang tak jauh dari depan rumahnya.
"Iya WC di situ. Masih pake sumur airnya," ucap Astuti.
Dikenal Sebagai Pribadi Baik
Di masyarakat, Agung juga dikenal sebagai pribadi yang baik. Ia memang tidak menamatkan pendidikan formal setingkat SMA-nya. Namun keuletannya dalam bekerja sudah diakui oleh para tetangga.
"Dia baik kok mas, rajin kerja ngikut bapaknya. Bapaknya kan tukang (bangunan)," ucap Ibu Ipah salah satu tetangga Agung.
Hal yang sama juga dikatakan oleh tetangga samping rumahnya, Ibu Arla. Menurut dia Agung merupakan sosok yang baik-baik. Gaya hidupnya jauh dari kata mewah. Maka amat tidak masuk akal bila ia bisa membeli mobil mewah.
Astuti sendiri tidak mengetahui pasti kapan Agung akan kembali dari Depok. Karena anaknya itu memang suka main. "Dia banyak temannya sih jadi suka nginep gitu," terangnya.
Sebelumnya diketahui, petugas dari badan retribusi pajak kendaraan DKI dan Samsat Polda Metro Jaya menyambangi kediaman Agung, Rabu (20/11/2019).
Petugas lalu menujukkan alamat rumahnya yang sama dengan alamat STNK mobil mewah yang mengemplang pajak. Di sana tertera nominal Rp200 juta untuk merek Rolls Royce Phantom dengan nama pemilik Ari.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/gil)