Muklis Muctar, Pengemis di Kawasan Gandaria Kantongi Rp194,5 Juta
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursyidin mengatakan, petugas telah memantau Muklis sejak tiga bulan lalu. Muklis tak pernah berhenti menadahkan tangan ke pejalan kaki yang melintas selama petugas membuntuti aktivitasnya.
Dinas Sosial Jakarta Selatan menata tumpukan lembaran mata uang rupiah di atas meja. Ada pecahan seratus ribu, lima puluh ribu, dan dua puluh ribu. Totalnya mencapai Rp194,5 juta.
Uang-uang itu milik Muklis Muctar Besani (65), pengemis yang terjaring pada Jumat (29/11) di Kawasan Gandaria, Jakarta Selatan.
-
Kapan foto jalan di Jakarta ini diambil? Foto: Nostalgia Suasana Jalan Jakarta Tahun 1989, Enggak Ada Macetnya! Jalan disamping Masjid Istiqlal.
-
Dimana saja lokasi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa saja yang terlantar di jalanan Pekanbaru? Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursyidin mengatakan, petugas telah memantau Muklis sejak tiga bulan lalu. Muklis tak pernah berhenti menadahkan tangan ke pejalan kaki yang melintas selama petugas membuntuti aktivitasnya.
"Kami tidak serta-merta menangkap, kami rekam bagaimana pengemis beraksi. Biasanya di depan bank, minimarket, dan tempat-tempat yang berpotensi orang-orang memberikan uang Rp2 ribu atau Rp3 ribu," kata Mursyidin saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (29/11).
Muklis beranjak dari rumahnya di Bukit Indah Ciputat, Tangerang Selatan pada pukul 06.00 WIB ke tempat-tempat strategis di wilayah Kebayoran baru, dan Kebayoran Lama.
Tukar Uang ke Bank
Ia menyambangi setiap perbankan, dan retail. Uniknya, ketika uang hasil mengemis yang didapat sudah lumayan banyak akan ditukarkan ke bank.
"Dari puluhan ribu menjadi ratusan ribu sehingga uang dia bagus-bagus," jelasnya.
Muklis kemudian menaruh uang-uang itu ke dalam ranselnya. Hingga kini terkumpul Rp194,5 juta.
"Uangnya ditaruh di tas semuanya," ujar.
Sebelumnya Pernah Ditangkap
Mursyidin mengatakan, ini bukan yang pertama kali Muklis terciduk petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan. Pada 2017 lalu Muklis juga pernah tertangkap dengan bukti uang Rp82 juta.
"Yang pertama kami masukan ke panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya, kemudian kami hubungi keluarganya . Setelah dibina, sanak keluarga menjemput ya dipulangkan. Singkat cerita mereka membuat pertanyaan tidak mengemis. Tapi nyatanya tidak demikian," ucap dia.
Ingin Bangun Rumah di Kampung
Mursyidin mengatakan, Muklis mempunyai target apabila sudah terkumpul Rp200 juta akan dipakai untuk modal usaha dan membangun rumah di Kampung Jambi.
"Uang dan pengemis ada di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya. Duitnya nanti dikembalikan," tutup dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com