Pasangan calon Pilgub DKI diminta deklarasi kampanye damai anti SARA
"Jangan mudah tertipu dengan bahasa politik yang dibungkus dengan bahasa agama untuk adu domba antar sesama. Kami juga mendesak ketiga pasangan calon untuk segera mendeklarasikan kampanye damai, anti Rasis dan anti SARA," kata Utomo saat deklarasi Gerakan Anti Rasis dan SARA Untuk Indonesia Damai di Jakarta Selatan.
Wajah Islam di Indonesia nampaknya sedang buram lantaran ada kemarahan dari sebagian kelompok Islam yang merasa agamanya dihina oleh salah satu calon kandidat gubernur. Sudah menjadi hal lumrah setiap kali menjelang Pilkada, akan timbul persaingan di antara sesama calon.
Sayangnya, yang muncul banyak persaingan yang tidak sehat di antara sesama calon. Mulai dari saling menjelekkan, menjatuhkan satu sama lain serta memprovokasi masyarakat dan menciptakan propaganda berbau rasis dan SARA yang berujung kepada saling benci dan saling fitnah.
Ketua Umum Gerakan Santri Nusantara (GSN) M Utomo mengajak seluruh umat Islam agar tidak mudah tersinggung dan reaktif dalam menyikapi isu SARA yang selalu dihembuskan setiap menjelang Pilkada.
"Jangan mudah tertipu dengan bahasa politik yang dibungkus dengan bahasa agama untuk adu domba antar sesama. Kami juga mendesak ketiga pasangan calon untuk segera mendeklarasikan kampanye damai, anti Rasis dan anti SARA," kata Utomo saat deklarasi Gerakan Anti Rasis dan SARA Untuk Indonesia Damai di Jakarta Selatan, Jumat (28/10).
Sedangkan Direktur Indonesia Muslim Crisis Center, Robi Sugara yang juga hadir dalam acara tersebut berpendapat, kampanye tidak sehat sebagian besar ada di dunia online. Yang mana sebagian besar kehidupan orang, 80 persen dicurahkan di dunia online.
"Perilaku kita saat ini sudah banyak dipengaruhi oleh dunia online. Kehidupan offline hanya sisa-sisanya saja. Dalam kampanye di dunia online yang sangat sengit ini harus ada orang-orang yang menjadi orang ketiga diantara kubu-kubu yang sedang bersitegang," jelas Robi.
Dia menegaskan, Islam mengajarkan perdamaian bukan peperangan. Hal ini tertuang dalam Alquran yang menyebutkan ayat-ayat tentang perdamaian jumlahnya lebih banyak daripada ayat perang.
"Kita bayangkan saja, anggaran perang dan anggaran perdamaian tentu lebih besar anggaran perang, tapi jarang sekali ada yang melakukan aksi perdamaian," ucapnya.
Robi juga mengatakan bahwa dalam waktu dekat dia akan membentuk pasukan khusus yang bertugas untuk meredam perdebatan di dunia maya jelang Pilkada. Menurut dia, pasukan khusus ini beranggotakan santri-santri dari GSN.
"Kita akan mengimbangi dan hadir sebagai pihak ketiga ya wasit gitu lah yang membawa misi perdamaian untuk menurunkan tensi ketegangan di antara para kubu yang sedang berseteru. Kita juga sedang bikin meme-meme yang lucu tentang Pilkada damai. Nanti kita akan bikin meme ketiga pasangan calon sedang main kartu remi sedangkan para pendukungnya sedang baku hantam. Kan lucu ya yang didukungnya aja rukun jadi pendukungnya juga harus rukun," tuturnya.