PDIP: Penataan Tanah Abang Anies-Sandi harusnya meniru Jokowi & Ahok
Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakilnya Sandiaga Uno memilih menutup Jalan Jati Baru, Tanah Abang, dari pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB, buat lapak para PKL berjualan. Langkah itu dilakukan sebagai penataan PKL di Tanah Abang.
Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakilnya Sandiaga Uno memilih menutup Jalan Jati Baru, Tanah Abang, dari pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB, buat lapak para PKL berjualan. Langkah itu dilakukan sebagai penataan PKL di Tanah Abang.
Namun, hal itu menuai reaksi. Banyak pihak yang tak sepakat dengan cara Anies-Sandi tersebut. Anies-Sandi bahkan disebut telah melanggar UU Jalan. Penolakan juga datang dari warga yang tinggal di sekitar lokasi. Sebab, akibat penutupan jalan tersebut, mereka sulit keluar rumah.
-
Kapan penjualan di Pasar Tanah Abang ramai? Para penjual khususnya pakaian muslim bisa meraup omzet sampai puluhan juta perhari selama bulan Ramadan
-
Kapan Mendag Zulkifli Hasan mengunjungi Pasar Tanah Abang? Baru-baru ini Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali mengunjungi Pasar Tanah Abang, Jakarta pada Jumat, (13/10).
-
Di mana lokasi Taman Angsa di Surabaya? Taman Angsa yang berada di tengah perumahan Pakuwon City, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya ini dibuat untuk melengkapi keindahan perumahan elite tersebut.
-
Apa yang terjadi di Pasar Tanah Abang saat salat Jumat berlangsung? Sementara, aktivitas perdagangan pun terhenti sejenak selama ibadah salat Jumat berlangsung.
-
Di mana Pasar Pakelan berada? Di Desa Sidorejo, terdapat sebuah pasar tradisional yang letaknya terpencil bernama Pasar Pakelan. Lokasinya berada di pinggiran desa.
-
Siapa yang berburu takjil di Pasar Lama Serang? Lapak demi lapak perlahan diserbu pembeli yang sengaja berburu lebih awal agar tidak kehabisan.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono mengatakan Anies seharusnya mencontoh gubernur sebelumnya yakni Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama terkait penataan PKL Tanah Abang.
"Pak Anies dan Pak Sandi harus meniru konsep yang sudah dijalankan oleh pak Jokowi ketika itu yang dilanjutkan Ahok PKL Tanah Abang digiring masuk ke Blok G," kata Gembong saat dihubungi merdeka.com, Senin (25/12).
Gembong menjelaskan seharusnya PKL bisa memanfaatkan Blok G untuk berjualan, bukannya difasilitasi berjualan di jalan raya. Jika para PKL ini diberi tempat di Blok G bukan berarti persoalan selesai, Pemprov DKI harus mencari jalan keluar agar PKL ini betah jualan dan tidak kembali ke jalan.
"Supaya tidak sepi nah bagaimana? Itu tugas Pemprov DKI Jakarta untuk mencari jalan keluar agar tidak sepi sehingga pedagang bisa punya harapan ke depan bahwa mereka berjualan di Blok G itu ada prospek ke depan yang lebih baik kan begitu. Bukan dipindahkan ke tempat lain," ungkapnya.
Selain itu, kata Gembong, konsep Anies tersebut dinilainya tidak matang. Sebab keputusan Anies-Sandi itu telah menimbulkan kekecewaan pengguna jalan yang tidak melintas dan juga kekecewaan warga sekitar yang aksesnya ditutup.
Dia mencontohkan hal sederhana, apakah jika ada warga sakit harus menunggu akses jalan dibuka pukul 18.00 WIB untuk berobat ke rumah sakit.
"Betul, aktivitas warga kan enggak bisa dibatasi seperti itu kan. Itu aktivitas keseharian warga di sekitar itu kan enggak bisa dibatasi. Aktivitas mereka terus menerus menit ke menit, jam ke jam gitu loh," katanya.
(mdk/dan)