Pemilik Rumah di Halaman Apartemen Thamrin: Buat Apa Harta, Tanah Saya Banyak
Rumah ini menjadi viral karena satu-satunya tempat tinggal yang tersisa di halaman apartemen Thamrin Executive Residence. Diketahui rumah ini milik Elis. Selama puluhan tahun Elis memilih bertahan di rumahnya bersama sang Suami.
Ada pemandangan yang tak biasa di halaman apartemen Thamrin Executive Residence, Jakarta Pusat. Di balik menjulangnya gedung tinggi, berdiri sebuah rumah usang. Dari kejauhan hanya terlihat genteng batu bata merah tak terawat.
Rumah ini menjadi viral karena satu-satunya tempat tinggal yang tersisa di halaman apartemen Thamrin Executive Residence. Diketahui rumah ini milik Elis. Selama puluhan tahun Elis memilih bertahan di rumahnya bersama sang Suami, Chairul Bahri.
-
Di mana rumah yang ambruk tersebut berada? Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik rumah ambruk di Tuban, Jawa Timur.
-
Di mana saja kawasan perumahan elit di Jakarta yang disebutkan dalam konteks ini? Berikut 5 kawasan perumahan elit di Jakarta: 1. Pondok Indah 2. Kemang 3. Menteng 4. Pantai Indah Kapuk (PIK) 5. Kelapa Gading
-
Di mana rumah tersebut berada? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.
-
Kapan Rumah Apung Tambaklorok diresmikan? Rumah apung ini telah rampung dibangun dan diresmikan pada tahun 2016 silam.
-
Di mana Apartemen Mewah Pratama Arhan dan Azizah Salsha berada? Terletak di bagian barat Suwon, apartemen ini menjadi 'rumah' baru bagi Arhan dan Azizah di tengah lingkungan yang asri.
-
Bagaimana desain apartemen Pratama Arhan dan Azizah? Memasuki apartemen Pratama Arhan dan Azizah Salsha, nuansa minimalis langsung terasa. Ruang tamu luas dengan desain estetis menjadi pusat perhatian. Dominasi warna putih dan jendela kaca besar khas apartemen modern menambah kesan mewah dan elegan.
Berikut sejumlah fakta rumah di halaman apartemen Thamrin Executive Residence:
Tolak Tawaran Rp2,5 M dari Apartemen Thamrin
Chairul Bahri, suami Elis bercerita, pihak apartemen pernah merayu Elis supaya merelakan rumahnya. Namun, bujukan rayu pihak apartemen berjalan alot. Elis tetap kukuh tinggal di sana bersama keluarga dengan dalil warisan tanah nenek moyang. Hingga akhirnya, pihak apartemen tetap mendirikan gedung pencakar langit tersebut.
Pihak apartemen sempat menawarkan supaya Elis menjual rumahnya dengan tawaran dua pilihan. Uang Rp2 miliar lebih atau ditukar dua unit apartemen. Elis tidak goyang terhadap tawaran menggiurkan itu. Dia kebal dari bayang-bayang apartemen yang cukup mewah di dekat rumahnya.
"Itu Rp2,5 M (pernah) kayaknya (ditawar) atau tuker apartemen," kata Chairul yang berusia 72 tahun itu.
Di kesempatan lain, Elis mengatakan dengan nada lantang, dia tetap tak tunduk terhadap para cukong tajir. Tetap memastikan bertahan di rumah petaknya itu. Dia kemudian menyinggung 'kandungan' sangat berharga yang berada di rumahnya. Misteri itu adalah alasan kuat Elis ogah angkat kaki.
"Saya buat apaan harta, tanah saya banyak, rumah saya banyak, tapi saya lebih cinta sama rumah ini," kata Elis di kesempatan terpisah.
Rumah Warisan
Elis menegaskan tidak akan menjual rumahnya. Hal ini karena, tanah milik keluarga hingga diwariskan kepadanya.
"Nenek moyang saya di sini, dari ibu saya orang sini, tapi bapak saya keturunan darah biru," kata Elis yang mengenakan jilbab hitam.
Tanah tersebut dulunya perkampungan. Belum ada listrik, hanya mengandalkan obor. Pribumi dan warga pendatang tinggal di kawasan tersebut. Pengembang mulai melirik sekitar tahun 2005. Meminta tanah dijual. Kalau tidak digusur. Area tersebut rata dengan tanah sekitar 2009-2010. Apartemen mulai berdiri.
Namun, Elis tetap pasang badan, tak rela warisan keluarga dibayar uang. "Lama-lama warga takut, jual dengan harga semurah-murahnya," ucap Elis.
"Sampai tumpah darah saya ya, sampai kematian saya, saya tetap di sini. Ini tanah tumpah darah saya dari turun menurun, ini tanah warisan, hak milik saya, jadi saya tetap di sini, enggak bakal pindah dari sini," ujar Elis.
Alasan Tidak Jual Rumahnya
Elis menyebut ada sesuatu yang berharga di bawah tanah rumahnya. Sangat rahasia. Elis menyebutnya 'kandungan'. Namun dia tidak membeberkan kandungan apa yang dimaksud.
"Saya buat apa harta, tanah saya banyak, rumah saya banyak, tapi saya lebih cinta sama rumah ini, karena saya mau memperbanyak amal. Sekali hidup saya, enggak ada saya mau tinggali rumah ini selangkah pun," ujar Elis.
Berhubungan Baik dengan Pengelola Apartemen
Walau tinggal di belakang apartemen Thamrin Executive Residence, suami Elis, Chairul Bahri mengaku memiliki hubungan baik dengan pengelola apartemen. Pengelola apartemen juga kerap memberikan kemudahan bagi keluarganya.
"Selama ini baik-baik, kita sudah dikasih akses jalan," ungkap Chairul.
Pihak pengelola apartemen juga membebaskan keluarga Elis dan Chairul untuk masuk ke rumahnya melalui akses jalan depan apartemen tanpa dikenakan biaya. Bahkan, pihak pengelola sempat membiarkan keluarga Elis menggelar tikar untuk berkumpul dengan keluarga saat hari raya Idul Fitri.
"Malahan saya boleh gelar tikar di sini," ujarnya.
Dia juga sempat ditawari pekerjaan oleh pihak pengelola apartemen. Namun, pekerjaan itu ditolak.
Akan Dialiri Air PAM
Elis yang tinggal bersama suami Chairul Bahri dan anaknya, hidup dalam kesulitan. Salah satunya kesulitan memperoleh air bersih. Setiap harinya, Chairul harus mengangkut 20 galon berisi air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Chairul menuturkan, masalah pemasangan air bersih yang berada di belakang apartemen Thamrin Executive Residence sudah selesai. PDAM akan segera memasang air bersih di rumahnya jika sudah ada kesepakatan antara dia dan pihak pengelola apartemen. Chairul hanya tinggal menunggu jadwal pemasangan saja.
"PAM tadi buat pernyataan kalau berencana pasang sambungan baru di sini. Kami sudah dikasih rancangannya pagi tadi. Saya tidak tahu kapan mulai dipasang," kata Bahri kepada Liputan6.com, Minggu (22/9).
(mdk/dan)