Pemkot Jakut berharap kenaikan tiket Ancol ditinjau ulang
Pengelola wisata Ancol memutuskan menaikkan harga tiket masuk menjadi Rp 25 ribu.
Manajemen PT Taman Impian Jaya Ancol (TIJA), selaku pengelola lokasi wisata Ancol telah menaikkan harga tiket masuk mencapai angka Rp 25.000 per orang. Kebijakan ini mendapat protes dari masyarakat.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Utara, Tri Kurniadi, menyesalkan kebijakan yang dilakukan pengelola Ancol. Dia berharap agar keputusan kenaikan tarif ditinjau ulang.
"Itu kan Perusahaan Tbk, sebetulnya urusannya langsung ke Provinsi. Tapi selaku manager wilayah, saya ingin pihak Ancol mau pikir ulang rencana itu, karena ini aspirasi warga," kata Tri pada wartawan, Senin (1/12).
Tri menjelaskan, selama ini Pemkot Jakarta Utara telah menjalin kerjasama dengan pihak Ancol untuk memberi kemudahan akses bagi warga yang tidak sanggup untuk masuk ke dalam kawasan Ancol.
"Itu juga berlaku hanya untuk kelompok. Dalam satu kelompok itu isinya 20 orang. Kalau kelompok itu ingin masuk ke sana, tinggal ajukan surat ke Pemkot, nanti kita lanjutkan ke pihak Ancolnya," ujar Tri.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Edi Prasetyo, juga meminta harga itu ditinjau kembali. Sebab menurutnya harga tiket yang berlaku saat ini sudah sangat memberatkan warga untuk berkunjung ke tempat wisata tersebut.
"Harus dikaji ulang harga tiket masuk yang berlaku saat ini. Memang sudah banyak keluhan warga dengan mahalnya harga tiket masuk tersebut," ujar Edi.
Sebelumnya, Corporate Communication Manager PT Taman Impian Jaya Ancol Metty Yan Harahap, mengatakan bahwa harga tiket masuk Ancol sebesar Rp 25.000 per orang merupakan harga yang wajar. Sebab uang dari hasil penjualan tiket digunakan untuk menjaga taman, meningkatkan pelayanan dan keamanan.
"Feed back (timbal baliknya) dari tarif Rp 25.000 adalah pengunjung mendapatkan pantai yang bersih dengan pasirnya yang putih, toilet yang bersih dan gratis serta keamanan yang baik," kata Metty.