Pemprov DKI Keruk Lumpur di 6 Waduk Jakarta Utara
Manfaat gerebek lumpur sebagai upaya penanganan banjir ditopang juga dengan pembangunan sumur resapan.
Dinas Sumber Daya Air (SDA) menyelesaikan gerebek lumpur di 6 titik waduk di Jakarta Utara. Dikutip melalui akun Instagram resmi Pemprov DKI @dkijakarta, gerebek lumpur merupakan satu di antara beberapa upaya Pemprov DKI menangani banjir.
Enam titik waduk yaitu; Waduk Kampung Kandang, Waduk Rawa Malang, Waduk Teluk Gong, Waduk Rawa Badak, Waduk Don Bosco, dan Embung Jalan Kesatria.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan wilayah di Denpasar dan Badung dilanda banjir? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pengendalian banjir yang dilakukan Pemprov DKI dengan cara mengoptimalkan fungsi waduk, situ, dan embung dengan cara gerebek lumpur.
Manfaat gerebek lumpur sebagai upaya penanganan banjir ditopang juga dengan pembangunan sumur resapan.
Bahkan menurut Riza, manfaat sumur resapan sudah terlihat sejak 2 tahun lalu. Manfaat ini diklaim lantaran lokasi sumur resapan dibangun di tempat yang tepat.
"Sudah dilihat, dirasakan dua tahun ini, efektivitas sumur resapan kan cukup baik kemudian juga dibuat olakan-olakan selain program gerebek lumpur, program pembuatan situ, embung, waduk, polder kemudian tanggul program lainnya normalisasi, naturalsiasi semua dibuat," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Perencanaan pada Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Elisabeth Tarigan menuturkan bahwa pembangunan drainase vertikal, atau sumur resapan, sistem polder, dan waduk merupakan program konservasi Pemprov DKI dalam pengendalian air yang akan dialirkan ke laut.
"Pembangunan sistem polder dengan pompa pintu air dan waduk itu sudah kita lakukan, mengurangi debit air ke laut itulah program konservasi salah satunya adalah dengan drainase vertikal yang sudah dilaksanakan," ucap Elisabeth yang dikutip melalui akun Youtube Pemprov DKI, Selasa (14/12).
Elisabeth menuturkan, menekan debit air ke laut sebagai upaya prioritas Pemprov DKI. Ada tiga prioritas utama Pemprov DKI dalam pengelolaan air yaitu; sumber air hulu, sumber air tengah, dan sumber air hilir.
Untuk sumber air hulu, Pemprov DKI secara intensif berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dalam pengendalian daerah aliran sungai (DAS).
Kemudian, pengendalian sumber air tengah yaitu daya tampung Jakarta saat musim hujan tiba. Elisabeth mengatakan, Jakarta mengalami kondisi dilematis yaitu mengalami kondisi air berlebih saat hujan dan kekurangan air saat kemarau.
Melihat kondisi itu, sambung Elisabeth, Pemprov DKI mengoptimalkan daya tampung embung, waduk, atau situ di Jakarta.
"Dari tengah, Jakarta mengatur air yang turun di Jakarta karena itulah yang nanti kalau tidak keluar ke laut akan tertahan di Jakarta melalui tampungan tampungan waduk embung situ," sebutnya.
Sedangkan membangun tanggul laut diakui Elisabeth merupakan upaya Pemprov DKI mengatasi air di sisi hilir.
Baca juga:
DPRD DKI Menilai Normalisasi Kali Harus Digalakkan Lagi untuk Atasi Banjir
Fakta-Fakta Penyebab Banjir Jakarta, Hujan Ekstrem Hingga Rob
Jumlah Pengungsi Akibat Banjir di Jakarta Capai 1.575 Jiwa
Sembilan RT di Tegal Alur Jakarta Barat Masih Terendam Banjir
Penjelasan Pemprov DKI Mengapa Banjir di Jakarta Barat Tak Surut Enam Jam
1.194 Warga Korban Banjir di Jakarta Dapat Bantuan Makanan hingga Perlengkapan Bayi