Penembakan di Exit Tol Bintaro: Ipda OS Dinonaktifkan, Tapi Belum Tersangka
Adapun pertimbangan penyidik tidak menahan Ipda OS karena belum menemukan dua alat bukti permulaan sebagai dasar menetapkan seseorang tersangka.
Penyidik Polda Metro Jaya terus mendalami kasus penembakan di Exit Tol Bintaro. Penembakan iu dilakukan anggota polisi Ipda OS.
Atas perbuatannya, Ipda OS yang bertugas di Ditlantas sudah dinonaktifkan.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
"Ipda OS sudah di nonaktifkan dari sana, dalam rangka pemeriksaan intensif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan kepada wartawan, Jumat (3/12).
Zulpan mengatakan, penyidik masih menginterogasi Ipda OS. Itu sebabnya, masih berstatus terperiksa dan tidak ditahan.
Adapun pertimbangan penyidik tidak menahan Ipda OS karena belum menemukan dua alat bukti permulaan sebagai dasar menetapkan seseorang tersangka.
"Dia diperiksa tapi tidak ditahan, itu kan kalau ditahan ada statusnya, setelah statusnya sebagai tersangka. Sekarang secara maraton masih terus diperiksa," ujar dia.
Zulpan menyatakan, kasus penembakan di Exit Tol Bintaro dipastikan ditangani secara profesional.
"Kami ingin transparan kasus ini, seobjektif mungkin," tandas dia.
Peluru yang dilepaskan oleh Ipda OS mengenai dua orang warga sipil. Salah satunya meregang nyawa setelah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Penembakan di Exit Tol, Polisi Sinkronkan Pengakuan Ipda OS Dengan Barang Bukti
Kasus Penembakan di Exit Tol Bintaro, Polda Metro Uji Balistik dan Selongsong Peluru
Kasus Penembakan Exit Tol Bintaro, Pelapor O dan Ipda OS Ada Hubungan Pertemanan
Wagub DKI Telusuri Staf Pejabat Terkait Penembakan di Tol Bintaro
Polisi: Korban Penembakan di Tol Exit Bintaro Mengaku Wartawan