Pengakuan jurnalis NET TV dipukul & diludahi pengendara Mini Cooper
Pengakuan jurnalis NET TV dipukul & diludahi pengendara Mini Cooper. Jurnalis NET TV, Harizt Ardiansyah yang dianiaya dan diludahi saat meliput banjir di Kemang melapor ke Polres Jakarta Selatan. Usai diperiksa polisi, Harizt mengaku tidak punya maksud apa-apa saat meliput mini cooper yang mogok akibat banjir tersebut.
Jurnalis NET TV, Harizt Ardiansyah yang dianiaya dan diludahi saat meliput banjir di Kemang melapor ke Polres Jakarta Selatan. Usai diperiksa polisi, Harizt mengaku tidak punya maksud apa-apa saat meliput mini cooper yang mogok akibat banjir tersebut.
"Saya tidak punya niat apa-apa sama sekali hanya untuk melengkapi naskah di berita saya yang menceritakan banjir itu," kata Harizt di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (12/4).
Dia menjelaskan, sebenarnya sedang mengambil stock shoot mobil yang sedang mogok, yakni mobil mini cooper warna biru. Tiba-tiba saja, orang yang berada dekat mini cooper itu datang dan langsung memukulnya di pipi bagian kiri.
Lebih jauh, Harizt mengatakan, setelah dipukul, ia langsung lari ke belakang untuk mengamankan diri, dan selanjutnya bernegosiasi dengan orang yang menyerangnya.
"Saya langsung lari ke belakang, mengamankan diri menenangkan diri dan berusaha untuk negosiasi," katanya.
Dia mengaku, bahwa kedua belah pihak sudah setuju menghapus rekaman. Tapi, pelaku dan ketiga temannya berusaha merampas kamera yang dipegang korban. Mendapat penganiayaan, Harizt tak mau melawan.
"Saya nggak berniat untuk melawan, karena saya memikirkan kamera dan jika saya melawan, saya salah, menurut saya kalau melawan," ujarnya.
Setelah kejadian itu, Harizt pun memutuskan kan untuk langsung melaporkan tindak kekerasan yang ia terima tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Pemimpin redaksi NET TV, Dede Apriadi yang turut mengantarkan Harizt ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk melengkapi BAP-nya mangatakan, sikap NET TV terkait kasus ini adalah meminta pengusutan tuntas dan pelakunya diproses.
"Kita minta perkara ini diusut tuntas. Pelakunya diproses," ujar Dede.
Labih jauh, ia mengatakan, kejadian ini terjadi karena tidak adanya pemahaman terhadap fungsi pers di lapangan. "Kita melihat sebenarnya kejadian ini tidak perlu terjadi kalau yang bersangkutan mengerti fungsi pers di lapangan," ungkap Dede.
Menurutnya, Harizt sedang menjalankan tugas peliputannya di tempat umum dan dalam kondisi damai, sehingga tindakan pelaku amat disayangkan.
"Harizt meliput di tempat umum dan dalam kondisi yang damai, jadi tidak perlu melakukan hal yang aneh-aneh seperti ini," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang jurnalis televisi NET, Haritz Ardiansyah mengalami aksi kekerasan. Wajahnya dipukul dan diludahi oleh seseorang saat sedang meliput.
Informasi yang diperoleh dari Pemimpin Redaksi NET, Dede Apriadi, peristiwa itu terjadi Rabu (12/4) sekitar pukul 00.30 WIB di Jl Kemang Raya Jembatan Krukut, Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Saat kejadian korban yang mengenakan seragam NET tengah meliput banjir di kawasan Kemang.
"Dia mengambil gambar jalanan, lalu lintas, kendaraan yang terdampak, juga mogok. Saat sedang mengambil gambar mobil Mini Cooper (B909JCW) yang tengah mogok, tiba-tiba seorang yang sedang berada dekat mobil tersebut, menghampiri Haritz dan memukul wajahnya bagian kiri. Dia juga meludahi Haritz. Dia bilang tidak suka diambil gambarnya," kata Dede Apriadi dalam rilis yang diterima merdeka.com.
Menurutnya, Haritz sempat mencoba berdamai dan berjanji akan menghapus gambar pelaku. Namun, saat sedang menghapus, tiba-tiba pelaku merampas kamera dan terjadi tarik-tarikan yang berakibat patahnya viewfinder kamera.
"Pelaku kemudian juga memukul mobil peliputan NET hingga penyok. Selain mobil Mini Cooper, juga ada Pajero yang masuk rombongan tersebut (B909JAA)," katanya.
Kemudian, teman-teman pelaku melerai. Haritz dan sopir NET lalu melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan. Namun, ketika polisi dan pengemudi NET kembali ke lokasi, mobil tersebut sudah tidak ada. Pelaku hingga kini masih kabur.
Penganiayaan jurnalis NET di Kemang 2017 Merdeka.com/NET
"NET TV mengecam kekerasan ini dan meminta polisi mengusut tuntas serta memproses pelaku perusakan dan penganiayaan terhadap jurnalis NET tersebut. Terlebih korban sedang melakukan peliputan yang sifatnya damai," katanya.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan awan terbentuk? Awan terbentuk saat molekul air di udara berkumpul dan membentuk tetesan air atau kristal es, proses tersebut dinamakan kondensasi.
-
Kapan kepala ular raksasa tersebut ditemukan? Pasca kejadian gempa bumi yang berkekuatan 7,6 skala richter ini telah merusak beberapa bangunan dan salah satu sekolah hukum di kota ini. Pada proses pembongkaran ternyata pada pondasi bangunan ini ditemukan sebuah patung yang berasal dari zaman Aztec 500 tahun lalu.
-
Kapan patung kepala ular raksasa itu ditemukan? 'Kepala' ular raksasa warna-warni muncul dari bawah gedung fakultas hukum di salah satu universitas di Mexico City, Meksiko, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut tahun lalu.
Baca juga:
Sorot Mini Cooper di banjir Kemang, jurnalis NET dipukul & diludahi
Polisi sudah kantongi identitas pelaku pemukulan jurnalis NET
Polri jamin usut tuntas pemukulan wartawan liput banjir di Kemang
Dipukul & diludahi, jurnalis NET datangi Polres Jaksel
Video pengemudi Mini Cooper minta maaf ludahi & pukul jurnalis NET