PKS Buka Peluang Calon Wagub DKI Baru
Namun, hal itu adalah pembicaraan untuk lain hari. Suhaimi menegaskan, pansus baru harus dibentuk terlebih dahulu sebelum berspekulasi lebih lanjut tentang jalannya pemilihan wagub. Tugas dari pansus sendiri hanyalah menjalan aturan untuk memilih wagub.
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi mengaku, tidak menutup kemungkinan munculnya nama baru sebagai calon Wagub DKI. Selama nama baru tersebut diusulkan oleh partai pengusung.
Untuk diketahui, PKS telah mengajukan dua nama sebagai calon Wagub DKI Jakarta. Kedua nama tersebut Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang dilarang di CFD menurut Bawaslu DKI? Bawaslu Jakpus mengimbau kepada Pj Gubernur DKI Jakarta CFD tak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan partai politik, apalagi aktivitas kampanye
-
Apa itu DPK? DPK adalah singkatan dari Daftar Pemilih Khusus. DPK adalah daftar pemilih yang memiliki identitas kependudukan tetapi belum terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
"Ya itu tergantung partainya ngirim atau tidak, jadi semuanya domain partai, bukan domain pansus. Kalau DPRD itu tinggal menjalankan sesuai dengan aturan, dan kalau orangnya adalah orang yg dikirim oleh partai," kata Suhaimi kepada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (29/8).
Namun, hal itu adalah pembicaraan untuk lain hari. Suhaimi menegaskan, pansus baru harus dibentuk terlebih dahulu sebelum berspekulasi lebih lanjut tentang jalannya pemilihan wagub. Tugas dari pansus sendiri hanyalah menjalan aturan untuk memilih wagub.
"Jadi pansus sama nanti panli (panitia pemilihan) itu hanya menjalankan aturan-aturan untuk memilih calon yang sudah ditetapkan yang dikirim oleh partai pengusung," ujarnya.
Pansus sendiri baru akan dibentuk setelah fraksi DPRD DKI terbentuk.
"Ya setelah pembentukan fraksi. Setelah terbentuk fraksi, setelah terbentuk AKD, Alat Kelengkapan Dewan," ujar Suhaimi.
Suhaimi menambahkan, nantinya pansus baru akan melanjutkan tata-tertib yang sudah ada. Sebab, pansus sebelumnya sudah menghasilkan tatib, hanya saja belum disahkan.
"Kemarin hasil dari pansus itu kan belum disahkan, nah artinya berarti perlu pansus baru yang menindaklanjuti pekerjaan pansus lama," jelasnya.
"(Perubahan tatib) itu tergantung pansus nanti setelah terbentuk. Kan sudah ada pekerjaan, sudah ada hasil, tapi kan belum disahkan. Apakah nanti perlu diteliti kembali, dicermati lagi, apa itu aja yang sudah disahkan, nah itu kembali kepada pansus yang baru nanti," tutup Suhaimi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyarankan Wakil Gubernur DKI Jakarta pendamping Anies Baswedan diisi oleh figur pensiunan militer atau polisi. Hal tersebut untuk menjaga ketertiban di ibu kota.
"Untuk Wagub di DKI Jakarta yang mendampingi Anies sebaiknya dari tokoh pensiunan militer atau polisi. Penting untuk menciptakan ketertiban dan kedisiplinan kota Jakarta," katanya kepada wartawan, Rabu (28/8).
Dia menilai, masyarakat Jakarta akan menerima mantan militer dan polisi bila menduduki posisi Wagub DKI. Poyuono mengusulkan sosok mantan Deputi Basarnas Mayjen Tatang Zaenudin dan mantan Kapolda Metro Jaya Komjen Mochammad Iriawan yang saat ini menjabat Sekjen Lemhanas.
"kedua tokoh yang populer seperti ini sangat pas untuk di dorong sebagai Wakil Gubernur Jakarta mendampingi Gubernur Anies Baswedan. Pengalaman mereka dalam manajemen birokrasi pemerintahan sudah tidak diragukan lagi," tuturnya.
Dia menuturkan, nama Tatang Zaenudin sangat populer ketika bertugas di Basarnas yang memimpin langsung pencarian jatuhnya pesawat Air Asia. Namanya cukup menorehkan tinta mas di dunia.
Kemudian, Komjen Iriawan juga punya segudang pengalaman baik jadi Plt Gubernur Jawa Barat maupun berhasil mengamankan jalannya pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
"Kedua tokoh ini akan saya ajukan ke DPP Gerindra untuk bisa di dorong sebagai calon wagub DKI Jakarta," tandas Arief.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pansus Lama Bubar, PKS Ingin Wagub DKI Segera Dipilih
Arief Poyuono Usulkan Komjen Iriawan atau Tatang Zaenudin Jadi Wagub DKI
Gerindra Pastikan Pembahasan Wagub jadi Isu Prioritas DPRD DKI
Gerindra Soal Wagub DKI: Kalau Makanan Tak Laku Berarti Enggak Cocok
Banyak PR, Gerindra Kebut Pembentukan Alat Kelengkapan DPRD DKI Jakarta
Baru Masuk DPRD DKI Jakarta, Ini Gebrakan PSI
Anggota DPRD DKI Baru Dilantik, Anies Baswedan Harap Segera Punya Wagub