Polisi Buru Puluhan Anggota Geng Motor Serang Warga di Jagakarsa
Eko belum bisa memastikan apakah para geng motor ini menyerang menggunakan senjata tajam atau tidak, karena ketika kejadian masyarakat pun langsung mengamankan diri.
Warga Jagakarsa dibuat terkejut atas ulah aksi gerombolan geng motor yang menyerang sejumlah pemuda di kawasan Jalan Kela Hijau, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Kamis (15/4) dini hari kemarin.
Kapolsek Jagakarsa, Kompol Eko Mulyadi mengatakan, kalau insiden penyerangan geng motor itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, yang datang dari arah Jalan Pasar Minggu.
-
Bagaimana awal mula terbentuknya geng motor di Indonesia? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama.
-
Apa moto dari Kepolisian Republik Indonesia? Polri mempunyai moto Rastra Sewakottama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Motto tersebut diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu Rastra (bangsa/rakyat) dan Sevakottama (pelayan terbaik). Jadi, Rastra Sewakottama dapat dimaknai "pelayan terbaik bangsa/rakyat"
-
Dimana kegiatan patroli untuk mencegah geng motor di Garut dilakukan? Selama diberlakukan, petugas akan melakukan pengamanan secara berkeliling (patroli) di sudut-sudut Garut untuk mencari para pelajar yang kedapatan melakukan tindak kekerasan jalalan atau yang berpotensi.
-
Dimana anggota polisi dan korban begal bertemu untuk menyerahkan motor? Penyerahan dilakukan langsung oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono di Mapolrestabes Bandung.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Apa yang menjadi penyebab utama munculnya geng motor? Alasan utamanya termasuk kurangnya lapangan kerja, dampak negatif terhadap lingkungan, dan kurangnya pembinaan.
"Itu kemarin malem, udah dua hari yang lalu. sekitar kamis dini hari, jam 01.00 WIB.
Belum diketahui (asalnya) tapi datangnya dari pasar minggu," katanya ketika dihubungi merdeka.com, Jumat (16/4).
Dia menyebutkan kalau geng motor yang melakukan kerusuhan di Jalan Jagakarsa diperkirakan berjumlah 30 sampai 50 orang. Lalu, ketika melihat sekumpulan pemuda, barulah para geng motor ini menyerang hingga mengakibatkan keributan.
"Ya sekitar 30 atau 40, 50 orang lah. Jadi ketika dekat sutet gitu ya, nah sebelahnya ada warung, ada warkop tapi anak-anak itu ada di bawah sutet lalu diserang," jelasnya.
Namun demikian, Eko belum bisa memastikan apakah para geng motor ini menyerang menggunakan senjata tajam atau tidak, karena ketika kejadian masyarakat pun langsung mengamankan diri.
"Dari laporan, tidak ada yang bilang kalau bawa sajam, dari saksi-saksi yang kita tanyakan tidak menyebutkan mereka bawa sajam. Pas mereka lewat langsung masuk ke dalam warga-warga itu," terangnya.
Ketika ditanya terkait korban, Eko menyampaikan kalau satu korban yang dikabarkan terkena sabetan senjata tajam pada kejadian ini, tidaklah benar. Korban diketahui jatuh dari motor, akibat panik ketika para geng motor ini melintas.
"Engga ada korban, jadi sempat ada yang luka. Nah begitu yang luka itu pas kembali dari RS dia ternyata jatuh dari motor (lukanya bukan kena sabetan sajam) jatuh dari motor terus kena pager. Karena panik," ungkapnya.
Atas kejadian ini, polisi pun masih memburu para anggota geng motor ini dengan mengumpulkan informasi dan mencari tahu motif dibalik penyerangan kala itu.
"Belum ada (ditangkap), tapi tetap kita cari tahu siapa orang- orang itu," tegas Eko.
Sebelumnya dikabarkan kalau aksi penyerangan geng motor terjadi secara tiba-tiba di Jalan Kelapa Hijau, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Para geng motor ini turut menyerang pemuda yang berada di lokasi tersebut hingga membuat keributan.
(mdk/fik)