Polisi Buru Suami Aniaya Istri dan Anak-anaknya di Jakbar
Bintang mengatakan, jika ESS dalam kasus ini bukanlah melarikan diri. Karena sebelum laporan resmi, yang bersangkutan telah diusir oleh istrinya usai insiden kekerasan yang terjadi.
Polsek Tanjung Duren tengah memburu sosok ESS pria berusia 40 tahun sebagai pelaku dugaan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap anak dan istrinya di Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
"Sekarang masih dalam proses pencarian," kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, Iptu Tri Bintang Baskoro saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (24/5).
-
Apa yang dimaksud dengan KDRT? Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi di Indonesia. KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
-
Di mana penganiayaan terhadap anggota KKB terjadi? Di Puncak Jaya, khususnya di daerah Ilaga, Gome, dimana TKP itu terjadi (penyiksaan). Kita akan usut tuntas masalah ini. Apapun yang terjadi disana akan menjadi bahan untuk proses hukum nanti,” kata Izak saat jumpa pers di Jakarta, Senin (25/4).
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Dia mengatakan, jika ESS dalam kasus ini bukanlah melarikan diri. Karena sebelum laporan resmi, yang bersangkutan telah diusir oleh istrinya usai insiden kekerasan yang terjadi.
"Karena mungkin dia sudah tahu ada polisi yang datang dan bikin laporan kemungkinan besar dia kabur," ujarnya.
Sementara untuk saat ini, Bintang mengatakan kasus ini telah masuk ke tahap penyelidikan. Dengan dilakukan proses pemeriksaan korban dan dilakukan visum terhadap kedua anaknya RI (17) dan MA (14).
"Kira sudah periksa korban dan visum dan sekarang kita sedang pencarian pelaku. Buat hasil visum kita belum pegang. Tapi dari keterangan sementara dokter itu kan ada dua orang anaknya 14 dan 17," terangnya.
"Yang 14 tahun ini ada luka lecet dari beling pecahan benda tajam itu. Kalau yang anak yang gede itu tidak ada bekas luka apapun," tambah Bintang.
Sebelumnya, RI (16) seorang anak warga Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat harus menahan rasa sakit akibat tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh ESS (40). Pelaku tidak lain adalah ayah kandungnya sendiri.
N ibu kandung korban menyebut, anak tertuanya itu sering mengalami tindakan kekerasan suaminya. Teranyar, suaminya tersebut menghajar sang anak hingga tiga kali di bagian pelipis.
"Iya memang benar adanya terjadi, dilakukan bapak kandungnya," kata N saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (23/5).
Ibu korban mengatakan, penganiayaan tersebut bukan pertama kali dilakukan ESS. Dia mengatakan, terakhir dilakukan, Selasa (17/5) saat dini hari.
Selain mendapat pukulan, anak sulungnya yang masih duduk dikelas satu SMK itu juga mendapat sabetan pipa pada bagian perut. "Perut disabet satu kali pakai paralon," kata RI.
Tidak cuma kepada RI, pemukulan juga dilakukan kepada adiknya, MA (14). Terjadi beberapa saat setelah seorang Bhabinkamtibmas, Ketua RT 09/RW 05, dan dua tetangga datang untuk menasehati pelaku.
Hal ini membuat pelaku makin beringas. RI dan MA jadi bulan-bulanan pelaku.
"Pertama, sempat ditarik (ketika MA sedang naik tangga) sampai jatuh dari tangga. Perut dan kaki sempat dipukul sampai (MA) teriak, ampun, ampun," kata RI.
"Kedua, (dihajar) dekat kolam ikan (di dalam rumah)," sambung RI.
Atas kejadian tersebut, RI bersama N ibu kandungnya sudah melapor ke Polsek Tanjung Duren. Karena pelaku mengamuk dan merusak perabot rumah tangga. Bahkan, pecahan beling melukai anak ketiganya, PA yang masih berusia tujuh tahun.
(mdk/fik)