PPKM Level 3 Diperpanjang, Anies Minta Warga DKI Jangan Abai Prokes
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengingatkan masyarakat yang melakukan aktivitas harus sudah melakukan vaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat terus waspada meskipun kasus Covid-19 menurun saat perpanjangan PPKM level 3. Anies meminta agar masyarakat melakukan vaksinasi Covid-19 dan disiplin protokol kesehatan.
"Meski sudah semakin turun kasusnya, kita tetap harus waspada dan tidak boleh abai protokol kesehatan. Harus sabar dan yakin Kota Jakarta akan semakin membaik dengan usaha bersama kita menjaga diri seperti melakukan vaksinasi, dan disiplin melakukan protokol kesehatan," kata Anies dalam keterangan tertulis, Rabu (1/9/2021).
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa yang dititipkan Anies Baswedan kepada majelis hakim MK? Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
-
Apa alasan PKS mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman? "Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar," pungkasnya.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengingatkan masyarakat yang melakukan aktivitas harus sudah melakukan vaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama.
Persyaratan tersebut dikecualikan untuk tiga kategori, yakni belum tiga bulan pasca Covid-19, warga yang kontraindikasi dilakukan vaksinasi, dan anak-anak usia kurang dari 12 tahun.
"Bagi masyarakat yang telah divaksin, dapat melampirkan bukti status telah divaksin pada aplikasi Jakarta Kini (JAKI), sertifikat vaksinasi yang dikeluarkan oleh PeduliLindungi.id, dan/atau bukti vaksinasi yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang," papar dia.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2-4 di Jawa Bali mulai 31 Agustus sampai 6 September 2021. Adapun Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Banten (Jabodetabek) tetap berada di wilayah PPKM level 3.
Jokowi juga menyampaikan bahwa daerah yang turun ke PPKM level 3 mulai 31 Agustus 2021 bertambah. Sejumlah daerah itu antara lain, Malang Raya dan Solo Raya.
"Pemerintah memutuskan mulai tanggal 31 Agustus hingga 6 September 2001 sebagai berikut, untuk wilayah Jawa- Bali dapat penambahan wilayah aglomerasi yang masuk ke level 3 yakni Malang Raya dan Solo Raya," papar dia.
Adapun daerah aglomerasi di Jawa-Bali yang telah turun ke PPKM level 3 sejak 23 Agustus 2021 antara lain, Jabodetabek, Bandung Raya, dan Surabaya Raya. Sementara itu, PPKM di Semarang Raya turun dari level 3 ke level 2 mulai 31 Agustus 2021.
Reporter: Ika Defianti
Baca juga:
Kemenkes: DIY akan Turun ke Level 3 Pekan Depan, Bali Dua Pekan Lagi
BI Antisipasi Lonjakan Inflasi Akibat Pelonggaran PPKM di Solo
Pemeriksaan Kesehatan Kuda Delman di Masa PPKM
Semarang Gencarkan Tracking Agar PPKM Turun ke Level 1
Kamera ETLE Minim, Pelanggar Ganjil-Genap di Jakarta Masih Ditilang Manual