PPP buka peluang koalisi dengan PKS di Pilgub DKI
Hal ini karena posisi PKS dan PPP, kata dia sama-sama tidak bisa mengajukan calon, karena alasan kuota di parlemen.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyatakan, pihaknya membuka kemungkinan untuk berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017 nanti.
"Tentu PPP membuka peluang koalisi dengan PKS. Jangankan PKS siapa pun partai yang ingin koalisi, kami buka pintu," kata Arsul saat dihubungi di Jakarta, Jumat (19/2).
Menurutnya, langkah itu memang harus diambil. Hal ini karena posisi PKS dan PPP, kata dia sama-sama tidak bisa mengajukan calon, karena alasan kuota di parlemen.
"Kita memang harus koalisi, karena posisi kami dan PKS kursinya sama di DPRD DKI, gak bisa ajukan calon sendiri. Yang bisa cuma PDIP. Itu pun tidak menutup kemungkinan PDIP tidak berkoalisi," ulasnya.
Terkait siapa calon yang bakal diusung dalam Pilgub DKI 2017 mendatang, PPP mengaku belum ada nama pasti. Saat ini PPP masih melakukan survei. "Masih disurvei," imbuhnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah nama untuk ikut bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub DKI) 2017 nanti.
Dia menjelaskan, nama-nama yang tengah diradar PKS dari internal ada Nur Mahmudi Ismail, Sani Triwisaksana dan Suswono. Sedangkan, untuk kader dari luar dia mengaku PKS kini meradar Ketua DPW PPP DKI, Abraham Lunggana atau Haji Lulung.
"Dari kader PKS ada Nur Mahmudi Ismail, Bang Sani, Suswono. Dari eksternal ada Ridwan Kamil, yang sekarang paling populer, Sandiaga Uno, Adhyaksa Dault dan terakhir Haji Lulung," beber Hidayat di Arena Mukernas Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Bekasi, Kamis (18/2/2016) malam.