Prostitusi di Tanjung Priok, Muncikari dan Empat Pelajar Kenal dari Facebook
Paksi mengaku prihatin atas kasus prostitusi yang melibatkan anak-anak. Apalagi, keempatnya diketahui berstatus sebagai pelajar.
Unit Reskrim Polsek Tanjung Priok menangkap seorang muncikari yang mempekerjakan empat pelajar sebagai pekerja seks komersial (PKS). Keempatnya adalah adalah F (15), D (17), AM (15), dan AR (15).
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Paksi Eka Saputra menjelaskan, antara muncikari berisial R dengan keempat pelajar awalnya saling mengenal lewat media sosial Facebook. "Mereka kemudian bertemu dan saling berkomunikasi," kata dia saat dihubungi, Selasa (26/1).
-
Di mana kue putu tersebar? Menariknya, hingga saat ini kue ini juga masih bisa dijumpai di sejumlah negara lain di Asia.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Pavlopetri tenggelam? Penyebab tenggelamnya Pavlopetri masih belum diketahui. Meskipun demikian, beberapa ahli meyakini kota itu mungkin tenggelam akibat gempa bumi yang terjadi sekitar tahun 1000 SM atau 375 M.
-
Kapan Dastia Prajak menikah? Dastia Prajak mengakhiri masa lajangnya pada Maret 2021.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
Paksi menyebut, R (20) mengeluarkan berbagai jurus untuk merayu mereka agar mau dieksploitasi. Mereka pun akhirnya tertarik. "Si Muncikari mencoba-coba menawarkan mereka," ujar dia.
Paksi mengaku prihatin atas kasus prostitusi yang melibatkan anak-anak. Apalagi, keempatnya diketahui berstatus sebagai pelajar.
"Tiga anak saat ini masih mengikuti belajar secara daring. Sementara satu lagi belajar secara tatap muka," ucap dia.
Sebelumnya, Unit Reskrim Polsek Tanjung Priok berhasil membongkar praktik prostitusi online yang melibatkan pelajar. Polisi turut mengamankan seorang muncikari berinisial R (20).
Paksi menjelaskan, menjelaskan pengungkapan kasus ini berawal dari informasi masyarakat terutama sekuriti hotel yang curiga terhadap aktivitas anak-anak.
Di bawah komandonya, kemudian menginstruksikan anggotanya untuk menindaklanjuti informasi tersebut. Salah seorang pria yang diduga sebagai muncikari diringkus di sebuah parkiran hotel pada di wilayah Sunter, Tanjung Priok pada Senin (25/1/2021) sore.
"Kami teruskan dengan melakukan penangkapan. Itu pada saat penangkapan awal pertama itu parkiran depan hotel kami menangkap muncikari pada pukul 17.30 WIB kemarin," ujar dia.
Paksi mengatakan, pihaknya menginterogasi R (20). Pengakuannya ada empat anak-anak yang berusia remaja saat itu sedang berada di dalam kamar hotel.
"Setelah kita menangkap muncikarinya kita perjelas lagi posisi anak-anak yang diduga menjadi korban eksploitasi kita mengetahui nomor kamarnya kita lakukan dobrak ternyata ada empat anak perempuan di bawah umur," ucap dia.
Paksi menjelaskan, keempat anak itu adalah F (15), D (17), AM (15), dan AR (15). Paksi menjelaskan, pihaknya melibatkan perwakilan dari Kementerian PPA untuk memberikan pendampingan kepada para korban.
"Pada saat kita melakukan penangkapan untuk si muncikari kemudian penangkapan adik-adik ini. Kita sudah tetapkan SOP penanganan anak di bawah umur. Pada saat mengamankan mereka, diinterogasi mereka didampingi orang dari Kementerian PPA," tandas dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com