RS Permata Bekasi sebut tawaran vaksin palsu masuk melalui email
RS Permata Bekasi mengakui sejak instansi mereka masuk daftar vaksin palsu, pasien imunisasi menurun drastis.
RS Permata Bekasi, adalah salah satu dari 14 RS yang dirilis Kementerian Kesehatan karena diduga menyediakan vaksin palsu. Sebagai tindak lanjut temuan itu, tiga pegawai Rumah Sakit Permata telah diperiksa sebagai saksi.
"Pihak kami sudah diperiksa polisi dari bagian umum sebanyak tiga orang," kata Konsultan Perusahaan RS Permata Bekasi Ahmad di Bekasi. Demikian dikutip dari Antara, Sabtu (16/7).
Menurut dia, ketiganya adalah pegawai bagian umum bukan dari perawat. Pemeriksaan seputar tudingan yang menyebut rumah sakit yang beralamat di Jalan Legenda Raya Kecamatan Mustika Jaya menggunakan vaksin palsu dari distributor tidak resmi CV Azka Medica.
Ahmad mengaku tidak menapikan tudingan itu, sebab pihaknya memang membeli satu jenis vaksin yang diduga palsu jenis Pediacel untuk antisipasi DPT, HiB dan Polio dari distributor CV Azka Medica.
"Rumah sakit kami selama ini tidak pernah mendapat edaran dari pemerintah mengenai daftar perusahaan yang dinyatakan resmi sebagai distributor obat atau alat kesehatan," katanya.
Ahmad mengatakan, pihak rumah sakit selama ini merasa kesulitan membedakan jenis vaksin asli dan palsu karena bentuk fisik yang relatif mirip.
"Alasan kami memilih distributor CV Azka Medical juga dikarenakan sulitnya membedakan vaksin asli dan palsu. Sebab harga tidak jauh berbeda yakni Rp 866 ribu per vial yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan pemerintah," katanya.
Selain itu, kemasan yang digunakan pun mirip dengan distributor lain dengan ciri memiliki batch register Dirjen POM, masa kadaluarsa, nomor register dan keterangan principal.
Ahmad mengatakan, alur pembelian vaksin dari CV Azka Medica bermula melalui surat penawaran via email yang disodorkan oknum kepada manajemen rumah sakit.
"Ada penawaran dari distributor via email. Ketika dilihat izin dan lainnya sudah ok, kita ajukan kepada bagian pengadaan, penunjang medis dan direktur," katanya.
Selanjutnya RS Permata menyetujui pembelian sebanyak 45 vial atau kemasan botol Vaksin Pediacel selama rentang waktu Oktober 2015 hingga Mei 2016.
"Kami tetap panggil perwakilan distributornya saat terjadi transaksi. Setelah itu produk di didistribusikan ke rumah sakit. Kami cek keamanannya," katanya.
Manajer Pelayanan Medis RS Permata Bekasi, Siti Yunita, menambahkan telah terjadi kelalaian pada bagian farmasi rumah sakit tersebut.
"Obat-obatan yang kita beli, kemudian diverifikasi di bagian farmasi. Namun kami akui terjadi kelemahan, sehingga produk tersebut lolos dan digunakan pasien," katanya.
Ditambahkannya, paparan Kemenkes soal vaksin palsu diakuinya sangat berdampak pada kunjungan pasien anak di rumah sakit tersebut.
"Penurunan pasien imunisasi kami terjadi sejak Kamis (14/7) atau beberapa saat setelah Kementerian Kesehatan mengumumkan vaksin palsu," ungkap Siti.
Menurut dia, rata-rata jumlah pasien imunisasi di RS yang beralamat di Jalan Legenda Raya Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, mencapai kisaran 60 orang per bulan.
"Biasanya dalam sepekan ada tiga kali agenda imunisasi. Satu agenda rata-rata diikuti maksimal lima pasien. Tapi sejak Jumat (15/7) sepi," katanya.
Pihaknya saat ini melayani pasien imunisasi jenis Tripacel, Pediacel, Ngerix B, Euvax B, Polivalen, Tuberkulin dan serum anti tetanus.
Baca juga:
Politikus PAN: Vaksin kita diakui 130 negara tapi kok masih impor
Kak Seto minta pembuat dan penyebar vaksin palsu dihukum mati
RS Harapan Bunda sebut vaksin palsu masuk lewat jalur tak resmi
Pemprov Jabar jamin RS pemerintah bersih dari vaksin palsu
IDAI sebut vaksin palsu isi cairan infus & antibiotik, tak berbahaya
Ditjen Kefarmasian datangi & investigasi 14 RS penyedia vaksin palsu
RS Permata Bekasi akui pakai vaksin palsu dari Oktober 2015
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas