Rusun belum rampung, penataan sisi barat Waduk Pluit ditunda
Rusun yang tersedia untuk relokasi warga baru hanya bisa dipakai untuk 200 kepala keluarga.
Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membongkar bangunan semi permanen di sisi Barat (sebelumnya ditulis timur) Waduk Pluit terancam tertunda. Penundaan dilakukan karena belum adanya rumah susun (rusun) yang disiapkan untuk relokasi warga. Sebab, terdapat lebih dari 5.000 kepala keluarga yang menghuni sisi barat Waduk Pluit.
Koordinator Program Normalisasi Kawasan Waduk Pluit, Heryanto mengatakan, sebelum dilakukan pembongkaran, Pemprov DKI Jakarta sebaiknya menyediakan rusun bagi relokasi warga.
"Harus tersedia rusun dulu. Kalau belum ada rusun, kita belum berani (menata)," kata Heryanto, di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (13/1).
Heryanto menuturkan, Rusun Muara baru yang sebelumnya disediakan bagi relokasi warga tersebut, sampai saat ini baru tersedia 800 unit yang telah rampung dibangun.
"Itu pun masih belum cukup. Jadi dipindahkan dulu secara bertahap," tanda Heryanto.
Saat ini, baru 200 keluarga di pinggiran sisi barat dan sebagian kecil warga di sisi timur yang akan direlokasi ke Rusun Muara Baru. Mereka adalah warga yang terdampak program pelebaran Jalan Inspeksi.