Sandiaga berharap cuma ada 2 pasangan di Pilkada DKI Jakarta
Dia beralasan dengan dua pasangan calon lebih hemat dan memudahkan warga.

Bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno, mengharapkan Pilkada DKI 2017 hanya ada dua pasangan calon. Dia beralasan hal itu terkait dengan besarnya biaya jika kontestannya lebih dari dua pasang, dan mengingat kondisi keuangan negara tengah menipis.
Dengan adanya dua pasangan calon, maka potensi terjadinya putaran kedua sangat kecil. Sebab, dalam Undang-Undang Keistimewaan Jakarta mengamanatkan, Gubernur DKI harus memperoleh suara 50 persen + 1.
"Karena Indonesia juga lagi kekurangan uang, banyak anggaran dipotong, mereka ingin yang simpel aja, dua calon," kata Sandiaga di Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan, Minggu (14/8).
Menurut Sandiaga, dengan hanya dua pasangan calon, maka kegaduhan politik akan tereduksi. Selain itu, warga Jakarta semakin mudah membandingkan program-program ditawarkan masing-masing pasangan calon Gubernur DKI.
"Agar mudah memilihnya untuk membuat Jakarta lebih sejahtera ke depannya, saya rasa pilihannya mudah sekali, yang sekarang atau masa depan Jakarta yang lebih baik, lebih sejuk, tidak gaduh dan membawa Jakarta bersaing dengan kota-kota besar," tutup Sandiaga.
Baca juga:
Mendagri sebut gugatan cuti Ahok tak boleh hambat proses Pilgub DKI
Pesan Surya Paloh agar Ahok dan Risma berhenti bertikai
Djarot bantah PDI Perjuangan bahas dirinya jadi Cawagub Ahok
Gerindra pertimbangkan Sekda Saefullah dampingi Sandiaga