Selama Pandemi Covid-19, 21 Minimarket Jadi Sasaran Perampok
Dari jumlah itu, sebanyak 19 kasus perampokan minimarket sudah diungkap di tingkat polres dan polsek.
Rentetan perampokan minimarket terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya selama pandemi Covid-19. Total 21 minimarket di berbagai daerah di Jakarta jadi sasaran rampok.
"Selama pandemi Covid-19 ini sudah 21 TKP Curat spesialis minimarket, memang agak tinggi kalau kita bandingkan sebelum ada Covid-19," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunuss, saat konferensi pers, Jumat (5/6).
-
Kapan Pasar Dondong ramai pengunjung? Suami dari Ibu Martini mengatakan kalau Pasar Dondong ramai pada musim-musim tertentu. Dulu pasar itu bisa ramai sampai jam 9 pagi. Tapi sekarang jam 7 pagi pasar itu sudah sepi.
-
Kapan Pasar Pakelan ramai? Pasar itu sendiri hanya ada dua kali setiap lima hari, yaitu setiap hari pasaran wage dan legi. Pasar itu biasanya ramai jam 6-7 pagi.
-
Apa yang dijual di Pasar Pakelan? Selain Haniq, ada pula Tawinem. Di pasar itu ia membeli gorengan. "Di sini apa-apa Rp500-an. Ini puli pecel, bahannya dari beras," kata Tawinem.
-
Di mana Pasar Pakelan berada? Di Desa Sidorejo, terdapat sebuah pasar tradisional yang letaknya terpencil bernama Pasar Pakelan. Lokasinya berada di pinggiran desa.
-
Kapan Pasar Takjil Rawamangun ramai dikunjungi? Pasar takjil Rawamangun, sudah mulai ramai dikunjungi sejak pukul 15:00 WIB sampai pukul 19:00 WIB.
Dari jumlah itu, sebanyak 19 kasus perampokan minimarket sudah diungkap di tingkat polres dan polsek.
"Tetapi pengungkapan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya dan jajarannya dari 21 itu 19 sudah kita ungkap, ini dua masih kita lakukan pendalaman. Termasuk juga ada kejahatan-kejahatan jalanan lainnya yang kita lakukan pengejaran, begal. Karena, memang tim khusus yang dibentuk Polda Metro Jaya di masing-masing jajaran terus masih bekerja," ujarnya.
Yusri mengimbau kepada pemilik minimarket lebih meningkatkan keamanan di lokasi usaha mereka. Tidak hanya mengandalkan kamera Closed Circuit Television (CCTV) tapi juga adanya sekuriti atau petugas keamanan.
"Kami mengusulkan untuk diadakannya petugas-petugas pengamanan di minimarket yang ada, jangan terlalu dipercayakan kepada CCTV, memang sangat membantu CCTV itu. Tetapi kami juga butuh memang untuk membantu petugas dengan menyiapkan sekuriti di tempat-tempat minimarket-minimarket yang ada," ujar Yusri.
Minimarket Yang Jadi Sasaran Pelaku Perampokan
Yusri mengungkapkan, pelaku mengincar minimarket karena lebih mudah untuk mendapatkan uang secara cash baik banyak maupun dikit.
"Yang kedua sisi pengamanannya memang lemah, yang ada di situ cuma petugas pelayan saja yang ada di minimarket tersebut. Kalau ada sekuriti di situ, mereka tidak akan berani. Ini yang memang mungkin sebagai imbauan kepada asosiasi minimarket yang ada," ungkapnya.
Selain itu, katanya, penting bagi pemilik minimarket berkoordinasi dengan masyarakat setempat. Hal itu supaya tidak terjadi lagi atau meminimalisir tindak kejahatan kriminalitas.
"Kemudian yang ketiga kita mengharapkan juga teman-teman dari minimarket ini sudah bisa bersosialisasi dengan masyarakat-masyarakat setempat menggunakan masyarakat untuk aktif membantu untuk menjaga di sekitar wilayahnya termasuk minimarket tersebut," tutupnya.
Baca juga:
Perampok 4 Minimarket di Jakarta Diduga Terlibat Pencurian Motor
5 Perampok Minimarket di Tamansari dan Pesanggrahan Ditangkap, 2 Tewas
Pura-pura Beli Pulsa, Perampok Bersenpi Gasak Uang Rp 18 Juta di Minimarket Jakbar
Tenteng Celurit, Perampok Gasak Rp90 Juta dari Minimarket di Pesanggrahan
Pencuri Spesialis Minimarket di Bekasi Diringkus Polisi
Todongkan Airsoft Gun ke Karyawan Minimarket di Jakbar, Rampok Gasak Rp26 Juta