Semrawut Jakarta, Banjir Hingga Macet dan Janji Jokowi Jika Jadi Presiden
Selama ini banjir dan macet menjadi masalah besar Kota Jakarta yang tak kunjung selesai. Bahkan Presiden Jokowi mengakui jika masalah besar di Jakarta adalah dua hal tersebut.
Selama ini banjir dan macet menjadi masalah besar Kota Jakarta yang tak kunjung selesai. Bahkan Presiden Jokowi mengakui jika masalah besar di Jakarta adalah dua hal tersebut.
Contohnya saja, hujan mengguyur pada Selasa (17/12) lalu mengakibatkan banjir di jalan protokol. Kemudian persoalan kemacetan. Bahkan Presiden Jokowi sendiri pernah merasakan langsung terjebak kemacetan di Jakarta.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Di mana Jokowi meninjau lokasi banjir lahar dingin? Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat meninjau posko pengungsian banjir di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian.Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Kapan Jokowi meninjau posko pengungsian banjir di Sumbar? Jokowi mengunjungi posko tanggap darurat dan pengungsian banjir lahar dingin di Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
"Persoalan besar di Jakarta hanya 2 yaitu banjir, yang kedua macet," kata Jokowi saat berbincang dengan para awak media di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12).
Dulu pada 2014 saat mencalonkan diri di Pilpres, Jokowi pernah berjanji mengatasi masalah kemacetan dan banjir jika berhasil menjadi Presiden. Namun, nyatanya hingga kini banjir dan macet masih menjadi masalah utama Jakarta.
Jokowi Sebut Banjir dan Macet Jakarta akan Mudah Teratasi Jika Jadi Presiden
Saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2014 lalu, Jokowi pernah mengatakan permasalahan ibu kota seperti kemacetan dan banjir akan mudah teratasi jika dia menjadi presiden. Alasannya karena seorang presiden akan mudah mengatur dan memerintahkan kepala daerah di kawasan Jabodetabek untuk bekerja sama.
Jokowi menjabarkan, permasalahan Jakarta tak bisa diselesaikan tanpa bantuan daerah lain. Sebab penyebab terjadinya banjir dan macet ibu kota juga berasal dari daerah-daerah penyangga, seperti Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi.
"Seharusnya lebih mudah (mengatasi kemacetan) karena kebijakan transportasi itu harusnya tidak hanya Jakarta, tapi juga Jabodetabek. Itu seperti halnya dengan masalah banjir. Banjir tidak hanya masalah Jakarta karena 90 persen air yang menggenangi Jakarta itu justru berasal dari atas (Bogor). Semua pengelolaan 13 sungai besar yang ada di Jakarta juga semuanya kewenangan pemerintah pusat," papar Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (24/3/2014) lalu.
Upaya Jokowi Atasi Banjir
Jokowi sudah lima tahun menjabat sebagai presiden dan memasuki periode kedua. Persoalan banjir dan macet masih saja terjadi di Jakarta.
Contohnya, pada Selasa (17/12) Jakarta diguyur hujan dan mengakibatkan jalan protokol banjir. Presiden Jokowi mengatakan saat ini pemerintah sedang melakukan penanggulangan banjir dengan cara membangun bendungan Ciawi dan Sukamahi. Bendungan tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2020.
"Di Bogor selesai kira-kira akhir tahun depan insya Allah, kalau jadi akan bisa lebih dikendalikan," kata Jokowi saat berbincang dengan para awak media di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan selain banjir, persoalan got dan Sungai Ciliwung jadi kendala di Jakarta. Jokowi menyarankan agar melakukan manajemen air hingga pengerukan waduk di Jakarta dan Pluit.
"Tapi juga sangat terganggu sekali yang namanya banjir di Jakarta pembersihan got, kemudian juga pelebaran dari Sungai Ciliwung yang sampai di Ciliwung menyempit," kata Jokowi.
Jokowi Pindahkah Ibu Kota dari Jakarta ke Kaltim
Presiden Jokowi memutuskan memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Jokowi mengatakan rencana pemindahan ibu kota dapat meminimalisir banjir dan macet. Sebab akan mengurangi jumlah penduduk di Jakarta.
"Sekali lagi kalau tidak pindah ibu kota ya memang tetap akan sulit," kata Jokowi.
Jika ibu kota tidak dipindahkan, lanjut Jokowi, Jakarta akan semakin dipadati penduduk dari berbagai daerah untuk mencari pekerjaan.
"Sehingga yang terjadi kepadatan penduduk semakin nambah semakin hari, 56 persen penduduk kita di Jawa khususnya Jakarta dan sekitarnya. PDB ekonomi kita 58 persen ada di Jawa khususnya di Jakarta, sehingga perlu pemerataan ekonomi. Saya kira itu," kata Jokowi.
Jokowi Pernah Terjebak Macet
Selain banjir, masalah Jakarta lainnya adalah kemacetan. Presiden Jokowi pernah terjebak macet saat akan menghadiri acara pertemuan tahunan Bank Indonesia. Acara tersebut berlangsung di Lotte Avenue, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (28/11).
Jokowi mengeluhkan akses menuju lokasi yang dipenuhi kemacetan. "Tadi ke sini macet, 30 menit berhenti," kata dia di lokasi, Kamis (28/11).
Seperti diketahui, kawasan Kuningan tersebut terkenal dengan lalu lintasnya yang selalu macet dan dipadati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Dia pun mengaitkan hal tersebut dengan keputusan untuk memindahkan Ibu Kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. "Itulah kenapa ibu kota di pindah," ujarnya.
Solusi Atasi Kemacetan
Pemerintah daerah dan pusat terus berupaya mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta. Karena itu moda transportasi massal dibangun seperti MRT dan LRT yang diharapkan bisa meminimalisir kemacetan.
"Akan sangat mengurangi macet, dan tentu mengintegrasikan dari moda transportasi yang ada LRT gabungin dengan MRT gabung dengan transjakarta dengan komuter kita dengan kereta bandara nanti mungkin dengan kereta cepat jadi 6 diintegrasikan semua akan sangat-sangat mengurangi kemacetan Jakarta," ungkap Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12).
(mdk/dan)