Sumarsono jamin korban Zahro Express terbakar dapat santunan
Sumarsono jamin korban Zahro Express terbakar dapat santunan. Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengunjungi korban Kapal Zahro Express yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Atmajaya, Pluit, Jakarta Utara. Dalam kunjungannya tersebut, Sumarsono mengungkapkan bela sungkawa atas musibah yang menimpa para korban.
Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengunjungi korban Kapal Zahro Express yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Atmajaya, Pluit, Jakarta Utara. Dalam kunjungannya tersebut, Sumarsono mengungkapkan bela sungkawa atas musibah yang menimpa para korban.
Korban yang dirawat di RS Atmajaya adalah yang mengalami luka ringan. Sedangkan untuk korban yang mengalami luka bakar serius dirujuk ke beberapa Rumah Sakit lainnya.
"Pada pagi hari terdapat 20 orang dan langsung dibawa ke RS Atmajaya. Setelah itu dirujuk ke sejumlah rumah sakit lain untuk penanganan lebih lanjut. Pada sore hari," kata Sumarsono, di RS Atmajaya,Pluit, Minggu (1/1).
Dalam kesempatan yang sama, Sumarsono menegaskan, korban tidak akan dibebani biaya administrasi rumah sakit karena akan ditanggung oleh Pemprov DKI.
"Lah masa udah kena musibah harus mikirin biaya juga," kata pria yang juga menjabat sebagai Dirjen Otda.
Selain itu, Sumarsono juga menjanjikan akan memberikan uang santunan untuk korban jiwa yang meninggal dunia dalam insiden terebut.
"Dari Pemprov DKI khusus untuk korban yang meninggal walaupun ya ini memang tidak ada bagian dari hak mereka, tapi kita memberikan semacam uang duka buat mereka dan keluarga mereka yang meninggal, sekadar untuk meringankan beban. Insya alloh besok lusa sudah mereka terima," tandasnya.
Sementara itu, guna menghindari kesimpang siuran data terkait insiden tersebut, Sumarsono menghimbau agar data yang berkembang harus berasal dari satu pintu.
"Update data yang akan terus berkembang dengan satu sumber data yaitu Ka BPBD, Pak Deni Wahyu," kata Sumarsono.
Adapun kondisi terkini, korban meninggal sebanyak 23. Tiga jenazah sudah teridentifikasi sedangkan sisanya masih belum teridentifikasi.
"Nama korban meninggal sedang proses identifikasi oleh Polda dan BPBD melakukan koordinasi dengan kepolisian," terangnya.
Selain itu, Sumarsono juga memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta untuk selalu update perkembangan data dan kondisi korban dari RS secara berkala di posko bencana yang didirikian di Muara Angke.
"Kadinkes pastikan keluarga korban jangan ditambah beban dengan administrasi BPJS. Jangan berbicara beban biaya di kala berduka dan monitor agar RS back up penanganan dan perawatan korban. Segera libatkan BPJS dari awal," tegasnya.
Perkembangan informasi akan selalu dikonsolidasikan oleh Diskominfo. Informasi dan Data di release di setiap RS termasuk diberikan ke posko bencana.
Tak hanya itu, Sumarsono juga telah membuat grup WA untuk memudahkan koordinasi penganganan kasus Kapal Zahro Xpress GT106. Adapun grup tersebut beranggotakan Wakapolda, Brigjen Suntana, Kepala Dinkes DKI Jakarta, Kusmedi, pihak BPJS, BPBD, damkar dan Kominfo.
Diberitakan, jumlah korban tewas akibat kebakaran kapal penumpang Zahro Express di Muara Angke, Jakarta Utara, bertambah menjadi 23 orang, kemudian 17 orang lainnya luka-luka, dan 17 orang lainnya masih dalam pencarian, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu sore.
"Sebanyak 194 penumpang lainnya selamat dan dievakuasi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dihubungi dari Bumiayu, Jawa Tengah, Minggu.
Berdasarkan laporan dari lapangan oleh BPBD DKI Jakarta, Sutopo menuturkan dari 23 orang meninggal dunia tersebut, tiga korban sudah berada di Rumah Sakit Atmajaya, Jakarta Utara. Sedangkan 20 korban lainnya sedang dievakuasi untuk dibawa ke RS Atmajaya.
Sebanyak 20 korban tewas, kata Sutopo, ditemukan di dalam kapal Zahro Express setelah kapal tersebut dievakuasi oleh petugas gabungan ke pelabuhan Muara Angke.
Sutopo merinci tiga korban tewas yang sudah diidentifikasi adalah Jeksen Wilhelmus (40 tahun). Jeksen berdomisili di Tajur, Bogor, Jawa Barat.
Korban kedua bernama Masduki yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat.
"Sedangkan korban ketiga yang sudah diidentifikasi bernama Alia berjenis kelamin perempuan," ujar Sutopo.
Sebanyak 10 mobil pemadam kebakaran dan satu unit kapal pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar kapal bertujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu itu. Petugas menerima laporan kebakaran kapal itu pukul 08.46 WIB.
Baca juga:
Kesaksian mengerikan korban kapal Zahro Express yang terbakar
Ini pengakuan penumpang selamat kapal Zahro Express
Kapal yang terbakar tewaskan 23 orang belum jelas siapa pemiliknya
Sumarsono: Kapal yang baru terbakar bukan milik DKI Jakarta
Plt Gubernur DKI sebut kapal Zahro tidak melebihi kapasitas
Penampakan kapal wisata yang terbakar di Muara Angke
Ini identitas korban kapal terbakar yang dirawat di RS Atmajaya
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal itu ditemukan? Demikian menurut pernyataan pers dari Kementerian Budaya dan Media Kroasia pada 23 Juni lalu.
-
Di mana bangkai kapal tersebut ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.