Tak efektif, contra flow Grogol-Slipi dihentikan
Menurut polisi, selama sistem itu diterapkan justru banyak gangguan lalu lintas yang terjadi.
Sistem lawan arus atau contra flow yang diberlakukan di Tol Dalam Kota Grogol-Slipi resmi dihentikan. Sebab sistem tersebut nyatanya tak efektif mengurangi kemacetan di titik itu.
"Tidak efektif karena sering ada gangguan," ujar Kasubdit Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP M Jazari, saat dihubungi di Jakarta, Kamis (2/1).
Jazari menuturkan, gangguan yang dimaksud seperti timbulnya kepadatan kendaraan, adanya kendaraan yang mogok hingga kekosongan jalan di satu jalur.
"Tidak efektif karena sering ada gangguan. Mulai dari kepadatan kendaraan, adanya kendaraan yang mogok, hingga kekosongan jalan, jadi tidak sesuai dengan tenaga yang ada," jelas Jazari.
Jazari melanjutkan, petugas di lapangan sudah mempersiapkan contra flow sejak pukul 05.00 WIB dan akan diberlakukan mulai pukul 07.00 WIB. "Kalau terlambat dibuka atau terlalu siang dibuka maka kendaraan yang masuk justru semakin sedikit. Dan contra flow di situ hanya bertahan satu jam," tuturnya.
"Jadinya mubazir karena jalur tersebut cepat kosong. Berbeda dengan jalur yang dari arah timur, sampai pukul 12.00 kendaraan masih banyak melintas," tambah Jazari.
Untuk diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, mengusulkan agar pada jalur dalam tol Grogol-Slipi untuk diberlakukan Contra Flow. Hal tersebut dinilai Dahlan dapat mengurangi kepadatan saat jam berangkat maupun kepulangan kerja.