Tanggapan Sandiaga soal video kampanye Ahok-Djarot 'Ganyang China"
Tanggapan Sandiaga soal video kampanye Ahok-Djarot 'Ganyang China". Video itu pun menjadi viral lantaran di detik ke 0.08 dari video itu sepertinya mengangkat tema tentang kerusuhan, menampilkan ada sekelompok pemuda berpeci hitam berbaju putih lengkap dengan selempang kain, sedang berteriak-teriak.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tak berkomentar terkait video kampanye pasangan Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat yang tengah menjadi viral di dunia maya. Mengaku sudah menonton video tersebut, namun pasangan dari Anies Baswedan itu memilih tak memberikan tanggapan.
"Saya lihat kemarin. Saya enggak mau berkomentar deh karena saya enggak ahli komunikasi kampanye," ucap Sandiaga di Hotel Midplaza, Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (10/4).
Dalam kesempatan yang sama Sandiaga pun mengingatkan kepada warga untuk tak mudah menghakimi secara sepihak terkait sebuah kelompok masyarakat. Sebab, hal semacam itu dapat memecah-belah persatuan yang ada saat ini.
"Kita gunakan kesempatan ini untuk justru jangan melabelisasi, sekelompok tertentu dengan anarki, kelompok tertentu dengan perpecahan," ungkap Sandiaga.
Terlebih dalam hal Pilgub DKI Jakarta yang tinggal menghitung hari ini juga sebaiknya dimanfaatkan untuk fokus pada program kerja.
"Kita gunakan kesempatan 9 hari ke depan ini untuk fokus di program-program yang justru mempersatukan warga kita karena kita harus bicara apa yang menjadi harapan setelah 19 April ini," ujarnya.
Sebelumnya, lewat akun media sosial pasangan Ahok-Djarot memposting video berdurasi 2 menit. itu diberi judul #BeragamItuBasukiDjarot, diunggah di akun twitter milik Ahok sejak 8 April 2017.
Video itu pun menjadi viral lantaran di detik ke 0.08 dari video itu sepertinya mengangkat tema tentang kerusuhan, menampilkan ada sekelompok pemuda berpeci hitam berbaju putih lengkap dengan selempang kain, sedang berteriak-teriak.
Sementara itu, latar di belakang kelompok pemuda itu tertulis huruf besar dengan tulisan, Ganyang China. Berawal dari situlah, video tersebut menuai banyak komentar para netizen.
Mereka berpendapat bahwa, video itu seolah menempatkan umat Islam yang direpresentasikan dari kelompok pemuda itu sebagai pelaku kerusuhan, atau pembenci China.