Terdampak Corona, Sopir Bus Pariwisata Minta Pemerintah Tak Abaikan Nasib Mereka
Mereka sempat berencana menggelar acara konvoi itu pada Rabu (22/4) besok. Lokasi konvoinya hanya di seputaran ruas jalan Jakarta Pusat. Tetapi mereka menyadari bahwa aksi ini bertentangan dengan instruksi Kapolri Jenderal Idham Azis. Sementara mereka merasa perlu menyampaikan aspirasi sebagai masyarakat.
Asosiasi bus pariwisata dari Perkumpulan Pengusaha Bus Pariwisata dan Rental Indonesia (Pebparindo) mendatangi Gedung Polda Metro Jaya. Mereka mengeluhkan belum mendapat bantuan dari pemerintah padahal ikut terdampak saat pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Oleh karena itu, mereka ingin melakukan konvoi. Ketum Pebparindo, Januari Iwan, menilai pemerintah seolah tidak melihat kesusahan hidup para sopir bus pariwisata saat ini.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Kita datang kemari untuk menyampaikan izin keramaian yaitu konvoi mobil bus pariwisata. Konvoi yang kami rencanakan hanya untuk membangkitkan jiwa atau bisnis transportasi yang selama ini sudah dianggap mati suri akibat pandemi virus Covid-19 sekarang," kata Iwan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (21/4).
Mereka sempat berencana menggelar acara konvoi itu pada Rabu (22/4) besok. Lokasi konvoinya hanya di seputaran ruas jalan Jakarta Pusat. Tetapi mereka menyadari bahwa aksi ini bertentangan dengan instruksi Kapolri Jenderal Idham Azis. Sementara mereka merasa perlu menyampaikan aspirasi sebagai masyarakat yang juga terkena imbas.
"Sangat terdampak. Untuk saat ini kita sudah satu bulan lebih mobil kita sama sekali tidak ada aktivitas," tegas Iwan.
Sebenarnya, kata dia, pihak perusahaan sudah memberikan bantuan. Tetapi mereka tetap berharap ada bantuan dari pemerintah.
"Secara pribadi, perusahaan sudah bantu biaya logistik untuk kru kami tapi hak mereka dari pemerintah seperti yang dijanjikan belum ada yang menerima, belum ada sama sekali," beber Iwan.
"Ya kita harapkan pemerintah memberikan satu kebijakan atau perhatian ke para kami pengusaha tentang stimulus yang belum terealisasi dengan benar oleh pihak-pihak pembiayaan juga perhatian kru-kru kami di mana saat ini ada BLT untuk sopir tapi untuk bus pariwisata sama sekali seperti diabaikan," pungkas Iwan.
Baca juga:
Biasa Ramai Pengunjung, Begini Suasana RPTRA Amir Hamzah yang Ditutup
Ibu Yul Kelaparan dan Meninggal, PDIP Minta Pemda Bergerak Cepat
Warga Serang 2 Hari Cuma Minum Air Galon Bukti Ketimpangan Ekonomi di RI
Menkeu Era SBY Ungkap Rumah Sakit dan Dokter di Indonesia Tak Cukup Tangani Corona
Meski Ada Corona, Pemudik Kapal Laut Diprediksi Tetap Tinggi Capai 1,5 Juta
Penelusuran Klaster Ijtima di Gowa, 40 Warga Banyumas Reaktif