Total Anggaran untuk Formula E capai Rp1,6 Triliun, Ini Rinciannya
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memperkirakan Formula E bisa dilaksanakan pertengahan 2020 mendatang. Sebagai penyelenggara telah ditunjuk PT Jakarta Propertindo.
Gelaran Formula E atau FIA Formula E Championship akan singgah di Indonesia. Lokasi balap mobil kursi tunggal menggunakan energi listrik itu akan dihelat di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memperkirakan Formula E bisa dilaksanakan pertengahan 2020 mendatang. Sebagai penyelenggara telah ditunjuk PT Jakarta Propertindo.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
Pendanaan event kelas dunia itu sedang digodok Pemprov DKI bersama DPRD DKI Jakarta. Baik dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2019 dan APBD 2020.
Untuk balap kelas dunia ini tentunya anggaran dibutuhkan tidak sedikit. Jika ditotal lebih kurang mencapai Rp1,6 triliun. Berikut rincian anggaran dibutuhkan ke Formula E:
Reporter: Ika Defianti
Bayar Rp360 Miliar ke Penyelenggara
Untuk menjadi tuan rumah Formula E, Pemprov DKI Jakarta harus membayar 20 juta poundsterling atau setara dengan Rp 360 miliar kepada pihak penyelenggara. Dalam hal ini yakni Federasi Otomotif Internasional (FIA). Dana itu sebagai commitment fee.
"Untuk motoGP biaya penyelenggaraannya 7-9 juta dollar, F1 29,4 juta dollar, Formula E 24,1 juta dollar. Dollar Amerika ya," kata Anies di Halte Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Selasa (13/8).
Anies mengaku tidak mempermasalahkan itu. Sebab setiap penyelenggara apalagi sifatnya kegiatan besar melibatkan banyak negara memang harus mengeluarkan biaya. Seperti halnya ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
"Kita selenggarakan Asian Games harus keluarkan biaya kepada organisasi Olimpiade Asia. Untuk Piala Dunia juga membayar ke FIFA," papar dia.
Anggaran itu sudah dimasukkan dalam Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) untuk rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2019, dan telah disetujui DPRD.
Kembali Ajukan Rp934 Miliar
Pemprov DKI Jakarta sudah menyerahkan Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020. Anggaran penyelenggaraan Formula E kembali dimasukkan.
Anggaran diajukan sebesar 22 juta poundsterling dan 35 juta Euro diperuntukkan biaya asuransi. Jika di-Rupiahkan kisaran Rp934 miliar, dengan hitungan kurs Rabu, 15 Agustus, 1 poundsterling yakni Rp17.203 sehingga untuk penyelenggaraan sebesar Rp378,4 miliar. Sedangkan 1 Euro yakni Rp15.894 sehingga biaya asuransi sebesar Rp556,2 Milliar.
"Commitment fee yang untuk tahun kedua kita adalah 22 juta poundsterling. Yang 22 juta poundsterling itu rencana untuk 2021," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, Achmad Firdaus.
Dia menyebut tambahan anggaran tersebut berbeda dengan dana anggaran 20 juta poundsterling yang telah disetujui DPRD DKI Jakarta dalam rancangan APBD Perubahan 2019.
"Yang (anggaran) 2020 itu untuk (Formula E) 2021. Untuk 2020 yang kemarin di APBD Perubahan (2019)," ucapnya.
Jakpro Sebagai Penyelenggara Ajukan Rp305 miliar
Gubernur Anies menunjuk Jakpro sebagai penyelenggara Formula E. Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Hani Sumarno, mengaku saat ini sedang menunggu Peraturan Gubernur (pergub) terkait gelaran balap mobil listrik itu.
"Formula E iya (ditugaskan) nunggu Pergubnya," kata Hani saat dihubungi, Jumat (16/8).
Sambil menunggu aturannya, Jakpro berencana mengajukan anggaran dalam penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp305 miliar. Dana tersebut diajukan pada saat rapat kebijakan umum anggaran-plafon prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS) untuk rancangan APBD 2020.
Anggaran itu rencananya digunakan untuk pre feasibility study (FS) dan research and development (R&D) sebesar Rp5 miliar. Kemudian civil works dan perbaikan jalan Rp112 milliar serta untuk dinding dan pagar membutuhkan dana Rp48 miliar.
Lalu, untuk pembuatan trek dan jalur balap Rp67,2 miliar. Layanan umum, seperti keamanan, kebersihan, pengelolaan sampah, toilet, manajemen lalu lintas, dan layanan parkir itu Rp10 milliar.
Untuk tim honor, tim pelaksana lokal dibutuhkan anggaran Rp25 miliar. Nantinya, honor itu diperuntukkan selama 12 bulan dengan 50 orang.
Selanjutnya yakni untuk safety dan race materials itu Rp32 miliar. Sedangkan biaya tidak terduga dianggarkan Rp25 miliar.
Biaya Sosialisasi Formula E Rp600 juta
Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta berharap gelaran Formula E disambut baik masyarakat khususnya warga Jakarta. Oleh karena itu, juga disiapkan anggaran Rp600 juta untuk sosialisasi pra-event Formula E dalam kegiatan Jakarta Fun Race 2019.
(mdk/lia)