Video rapat Anies-Sandi disortir dulu sebelum diunggah ke Youtube
"Kita pastikan dulu, bahwa materi yang diangkat nanti efektifitasnya dan manfaatnya bisa langsung kena tanpa banyak sekali potensi untuk menimbulkan gesekan di masyarakat, nah ini yang akan kita minimalisasi," kata Sandiaga.
Akun Youtube milik Pemprov DKI Jakarta tampaknya kembali mengunggah video rapat yang diikuti Anies-Sandi. Terkait hal tersebut Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan kebijakan mengunggah rapat ke Youtube amatlah baik.
Namun ia tetap menegaskan sebelum video tersebut diupload terlebih dahulu dipilah atau disortir dengan baik apakah video tersebut layak diunggah atau tidak, hal ini guna menghindari perpecahan.
"Kita pastikan dulu, bahwa materi yang diangkat nanti efektifitasnya dan manfaatnya bisa langsung kena tanpa banyak sekali potensi untuk menimbulkan gesekan di masyarakat, nah ini yang akan kita minimalisasi," katanya usai usai rapat koordinasi dengan Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) DKI di Hotel Kartika Chandra, Senin (18/12).
Terdapat video yang diunggah pada 14 Desember kemarin. Sepanjang hari itu, ada sembilan video yang diunggah dengan tema pembahasan berbeda. Video dibagi ke dalam beberapa part dengan rata-rata durasi 6 sampai 12 menit.
Adapun video rapat yang telah diunggah, salah satunya saat Pembahasan Peningkatan Kesejahteraan Warga di Kepulauan Seribu (lima video) pada 13 November lalu. Kemudian rapat tentang Laporan Kasatpol PP terkait laporan OMBUSMAN RI (tiga video) pada 4 Desember lalu.
Dalam memilih video yang akan diupload, Sandiaga menyerahkan semua kepada Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik DKI Jakarta Dian Ekowati untuk mensortir video tersebut, dan terlebih dalam Peraturan Gubernur (Pergub) No 159 Tahun 2016 BAB IV tentang Mekanisme penayangan pada media berbagi video Pasal 4 dijelaskan penayangan oleh Diskominfomas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah pelaksanaan rapat pimpinan dan rapat kedinasan digelar untuk ditinjau ulang agar lebih banyak waktu untuk menyotir.
"Materi tidak ada potensi memecah belah. Tidak ada potensi sikut menyikut di antara warga, itu yang mungkin beliau memerlukan waktu yang lebih panjang," katanya.
"Dan temen kominfo tetap memastikan review ini berjalan dengan baik, dan dia akan tentukan sendiri berapa hari setelah itu kita berporses sekarang tapi hari ini kita menganggap pergub itu bagus untuk transparansi dan akuntabilitas," tutupnya.