Wagub DKI Klaim Publikasi Data Banjir Transparan Sesuai Fakta
Politikus Gerindra itu merinci data banjir besar yang pernah terjadi di Jakarta terjadi pada 2 Februari 2002, 2 Februari 2007, 17 Januari 2013, 11 Februari 2015, 1 Januari 2020, 20 Februari 2021. Sementara tidak ada data banjir rentang 2016-2019.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menampik adanya sikap intransparansi oleh Pemprov DKI terkait data banjir dari tahun ke tahun. Sanggahan ini disampaikan menyusul adanya lompatan tahun atas data banjir yang dipublikasi Pemprov DKI.
Riza menyampaikan publikasi data banjir oleh Pemprov mempertimbangkan beberapa unsur seperti curah hujan, jumlah wilayah terdampak, korban, pengungsi, waktu surut banjir.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Jadi saat ini perlu dipersiapkan. Pendaftaran sudah diterima, semua dokumen telah masuk. Terdapat beberapa masukan terkait pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati. Namun, masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap. Ternyata ada beberapa berkas dari pengadilan negeri Jakarta Timur yang belum saya siapkan," jelas Ramzi.
-
Apa yang sedang diurus Ramzi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Ramzi menyebutkan bahwa kedatangannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur adalah untuk melengkapi berkas administrasi pencalonannya.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
"Ini fakta dan data, tidak ada data yang disembunyikan, semuanya sesuai data dan fakta, tidak mungkin setiap tahun dipaparkan, kalau teman-teman mau data setiap tahun, ada datanya, titik-titiknya ada, semua lengkap silakan cek di Kominfo dan SDA. Ini data yang ditampilkan data yang banjir besar yang hujan hujan ekstrem saja," kata Riza di Balai Kota, Senin (22/2) malam.
Politikus Gerindra itu merinci data banjir besar yang pernah terjadi di Jakarta terjadi pada 2 Februari 2002, 2 Februari 2007, 17 Januari 2013, 11 Februari 2015, 1 Januari 2020, 20 Februari 2021. Sementara tidak ada data banjir rentang 2016-2019.
Dari data banjir tersebut menurut Riza terdapat penurunan signifikan terhadap luas area yang tergenang 2002; 168 km, 2007; 455 km, 2013; 240 km, 2015; 281 km, 2021; 56 km, 2021; 4 km persegi.
"Kemudian, daerah-daerah yang strategis, tidak ada daerah vital yang kena di dua tahun ini, kemudian jumlah pengungsi mulai dari 154 ribu, 227-276 ribu, 333 ribu sampai tahun ini hanya 3.311 pengungsi," ujarnya.
Dikutip melalui instagram @dkijakarta data banjir besar di Jakarta terjadi pada;
2 Februari 2002
Curah hujan tertinggi 168 mm per hari, RW tergenang 353, luas area tergenang 168 km, pengungsi 154.270 jiwa, korban meninggal 32 jiwa, waktu surut 6 hari
2 Februari 2007
Curah hujan tertinggi 340 mm per hari, RW tergenang 955, luas area tergenang 455 km, pengungsi 276.333, korban meninggal 48 jiwa, waktu surut 10 hari
17 Januari 2013
Curah hujan tertinggi 100 ml per hari, RW tergenang 599, luas area tergenang 240 km, pengungsi 90.913, jumlah lokasi pengungsian 1.250, korban meninggal 40 jiwa, waktu surut 7 hari
11 Februari 2015
Curah hujan tertinggi 277 per hari, RW tergenang 6.702, luas area tergenang 281 km, pengungsi 45.813 jiwa, jumlah lokasi pengungsian 409, korban meninggal 5 jiwa, waktu surut 7 hari
1 Januari 2020
Curah hujan tertinggi 377 mm per hari, RW tergenang 390, luas area tergenang 156 km, pengungsi 36.445 jiwa, jumlah lokasi pengungsian 269, korban meninggal 19 jiwa waktu surut 4 hari
20 Februari 2021
Curah hujan tertinggi 226 mm per hari, RW tergenang 113, luas area tergenang 4 km pengungsi 3.311 jiwa, jumlah lokasi pengungsian 44, korban meninggal 5 jiwa, waktu surut genangan 1 hari