Wagub DKI: Pemerintah Punya Peran Penting Tekan Radikalisme Lewat Pendidikan
Politikus Gerindra itu berpendapat aksi teror dengan cara meledakkan diri menggunakan bom, merupakan cerminan kedangkalan daya pikir masyarakat. Satu jalan untuk melatih daya pikir, kata Riza, dimulai dari pendidikan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, ada peran penting pemerintah untuk menekan paham radikal pada kelompok anak muda. Upaya penting agar aksi teror bom bunuh diri tidak terus terulang setiap tahun adalah pendidikan.
"Tentu tugas pemerintah membuat regulasi, silabus, kurikulum dan sebagainya bersama pihak swasta untuk pembelajaran daripada anak-anak ini sesuai," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/3).
-
Apa kesalahan yang dilakukan Riza Patria? Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria keselip lidah dengan menyebut nama pasangan Prabowo-Sandi. Padahal, Prabowo Subianto kini sudah berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka untuk Pilpres 2024.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Apa profesi anak keempat Parto Patrio? Tidak seperti kakaknya, anak keempat dari Parto Patrio ini memilih untuk berkarier di dunia hiburan seperti sang ayah.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa Baim Alkatiri? Lama tidak terlihat, Ibrahim Khalil Alkatiri tumbuh menjadi remaja dewasa yang tampan.
-
Siapa Pak Warnoto? Saat ditemui, Pak Warnoto baru pulang dari ladangnya.
Politikus Gerindra itu berpendapat aksi teror dengan cara meledakkan diri menggunakan bom, merupakan cerminan kedangkalan daya pikir masyarakat. Satu jalan untuk melatih daya pikir, kata Riza, dimulai dari pendidikan.
Selain pendidikan, untuk menekan paham radikalisme juga ditentukan oleh lingkungan. Untuk itu dia menuturkan, masyarakat berusia muda perlu diawasi bagaimana pola sosialisasi mereka.
"Anak-anak kita ini harus kita awasi bahwa hidupnya hari-harinya lingkungannya agar baik dan itu perlu kerjasama semua," tandasnya.
Diketahui bom bunuh diri terjadi di Jalan Kartini, Kota Makassar. Bom meledak di depan gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) pagi.
Berdasarkan keterangan awal disebut pelaku berjumlah dua orang menggunakan sepeda motor secara berboncengan. Keduanya hendak masuk ke dalam gereja namun dihalau oleh petugas keamanan. Bom pun meledak hingga melukai belasan orang dan merusak beberapa fasilitas.
Dari kejadian itu, polisi kemudian melakukan penangkapan terduga teroris lainnya di dua lokasi; Condet, Jakarta Timur dan Kabupaten Bekasi.
Baca juga:
Menag Minta Jemaah Tetap Beribadah Seperti Biasa dan Lawan Jaringan Terorisme
Fakta Penangkapan 4 Terduga Teroris di Condet & Bekasi, Sita 5 Bom Aktif & KTA FPI
Rumah Terduga Teroris di Sukabumi Digeledah Densus 88, Sejumlah Barang Bukti Disita
Kominfo Imbau Masyarakat Waspada Konten Radikalisme di Media Sosial
Rumah Satu Terduga Teroris di Bima Digeledah Densus 88
Densus 88 Geledah Kontrakan di Ciputat, Satu Warga Diamankan