Warga Kampung Melayu Geram Marak Tawuran: Sepekan 3-4 Kali, Seperti Minum Obat
Egi tidak mengetahui penyebab tawuran itu. Tetapi anehnya, kata dia, setiap ada tawuran ada pihak merekam dengan suasana saat itu.
Sejumlah warga di Kampung Melayu, Jakarta Timur ikut resah dengan maraknya aksi tawuran di daerah. Mereka berharap kepolisian dapat meningkatkan patroli untuk mencegah kejadian serupa sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat.
"Ini tawuran emang sering, seminggu bisa tiga empat kali. Udah seperti minum obat. Kalau tidak tawuran, mungkin bocah-bocah ini sakau kalik ya. Ganggu pengguna jalan, ganggu warga di sini," kata salah satu warga Kampung Melayu, Egi Manton, di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (3/2),
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
-
Kapan Tari Tabut ditampilkan? Ritual ini rutin dilakukan setiap tahunnya pada bulan Muharam yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat.
-
Bagaimana Tari Gandrung dibawakan? Salah satu ciri khas Tari Gandrung adalah melibatkan penari wanita profesional yang mengajak menari bersama tamu terutama pria dengan iringan musik berupa gamelan.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
Dua kelompok remaja terlibat tawuran di kolong jalan layang (flyover) Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Rabu (2/2) malam. Mereka menggunakan senjata tajam dari celurit hingga samurai.
Egi menambahkan meski tawuran yang terjadi semalam tidak berlangsung lama. Namun membuat aktivitas warga sekitar dan pengendara yang melintas menjadi terganggu.
"Kalau dilihat kayak anak sekolah, soalnya ada yang masih pakai seragam. Awalnya cuma dua tiga orang ngumpul-ngumpul, tidak lama, datang lagi rombongannya nenteng senjata tajam," ujar Egi.
Egi tidak mengetahui penyebab tawuran itu. Tetapi anehnya, kata dia, setiap ada tawuran ada pihak merekam dengan suasana saat itu.
"Enggak tahu apa ya, apa penyebabnya. Cuma kalau yang pasti, itu kalau ada tawuran pasti ada yang ngambil video. Mungkin tawurannya selesai kalau nanti udah ada korban," tutur Egi.
Sebelumnya, aksi tawuran melibatkan dua kelompok pelajar juga terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada akhir Januari itu.
Lantaran terjadi di tengah jalan, tawuran antar dua kelompok pelajar itu menyebabkan ruas Jalan I Gusti Ngurah Rai mengalami kemacetan.
Aksi tawuran itu baru dapat berhenti setelah warga berusaha membubarkannya sendiri.
Tak hanya di Jatinegara dan Klender, aksi tawuran remaja juga terjadi di Jembatan Malaka, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, pada Rabu (2/2) dini hari.
Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengatakan tawuran yang melibatkan sekitar 10 remaja dan belum diketahui penyebabnya itu terjadi pada Rabu (2/2).
"Tidak ada korban. Berhasil dibubarkan anggota dan dibantu warga. Anak-anak yang tawuran itu bukan dari lingkungan Cibubur maupun Kelapa Dua Wetan," kata Jupriono.
Baca juga:
Polisi Tangkap Pelaku Tawuran Diduga Terkait Pembacokan Seorang Remaja di Halte GBK
Bukan Korban Begal, Remaja Luka Bacok di Halte GBK Korban Tawuran
Viral Tawuran di Pondok Labu, Tiga Pelajar Diamankan Polisi
Terlibat Tawuran, Pelajar SMA Negeri Kabupaten Tangerang Tewas
Siswa SMP Tewas Disabet Celurit di Taman Palem Cengkareng Jakbar
KPAI Sesalkan PTM Digunakan Pelajar untuk Tawuran