Warga Keluhkan Jalanan Cikini Jadi Gersang Dampak Pepohonan Tua Ditebang
Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan penebangan pohon di trotoar Cikini dilakukan untuk peremajaan pohon pelindung. Menurutnya, pohon berbunga dengan warna menarik akan menggantikan pohon Angsana dan Beringin yang ditebang di sepanjang trotoar di kawasan Cikini.
Pemprov DKI Jakarta melakukan revitalisasi sejumlah trotoar. Ukurannya diperlebar agar nyaman digunakan pejalan kaki.
Salah satu trotoar yang sedang dipercantik berada di kawasan Jl Cikini, Jakarta Pusat. Titik perbaikan kini sudah mendekati kawasan Pasar Cikini atau Stasiun Cikini.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Di mana pohon cendana tumbuh? Dikenal juga sebagai sandalwood, kayu cendana berasal dari pohon Santalum album yang tumbuh terutama di wilayah Asia Selatan dan Tenggara.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Kapan Anies mengumukan kembali maju di Pilkada Jakarta? Sejauh ini, Anies baru mengantongi dukungan resmi dari PKB, partai yang mengusungnya di Pilpres bersama Muhaimin Iskandar. Setelah resmi mendapat dukungan, Anies akhirnya mengumukan Kembali maju Pilkada Jakarta. "Saya sampaikan bismillah kami bersiap untuk meneruskan ke periode kedua," kata Anies kepada wartawan di Jakarta, Jumat (14/6).
Sayangnya, penataan tersebut berdampak pada sejumlah pohon angsana yang sudah berdiri sejak lama di lokasi itu. Pohon-pohon itu terpaksa ditebang.
Pantauan merdeka.com di lokasi, lebih dari tiga pohon ukuran besar yang ditebang. Pohon usia tua itu hanya tersisa bagian akarnya saja. Sedangkan bagian batang sudah dipotong-potong dan diangkut.
Deni, warga Jakarta yang saban hari melintas di ruas Cikini menyayangkan pohon-pohon rindang itu dipotong. Di tengah cuaca ibu kota yang sangat panas membuat ruas jalan Cikini kian gersang setelah pohon-pohon itu ditebang.
"Memang kalau diganti untuk pohon lain sih memang lebih bagus, tapi kalau sekarang pejalan kaki melintas jadi gersang," ujarnya saat ditemui merdeka.com di lokasi, Selasa (5/11).
Seharusnya, kata dia, keberadaan pepohonan itu tidak mengganggu jalannya proses penataan trotoar di Cikini. Sebab menurutnya, keberadaan pepohonan tersebut membuat kawasan Jl Cikini lebih adem dan sejuk.
"Harusnya sih tambah dengan pohon lain, ini kenapa pohon sebelumnya malah ditebang," tambahnya.
Dia berharap dinas terkait dan Pemprov DKI Jakarta mengganti pohon-pohon ditebang karena terdampak proyek. Sehingga Jakarta semakin nyaman dan polusi dapat berkurang.
Asep, warga lainnya juga berharap pohon-pohon yang ditebang serang ada penggantinya. Sebab Jakarta kian gersang dengan banyaknya proyek pembangunan.
"Menurut saya sih karena gersang aja, jadi cepat-cepat diganti sama pohon baru. Cepat-cepat ditanamin lagi karena gersang buat pejalan kaki," keluhnya.
Meski demikian, dia mengambil sisi positif dari penebangan pohon tersebut. Menurutnya, hal itu dilakukan karena usia pohon sudah tua dan ditakutkan rapuh.
"Mungkin karena usianya udah tua, takut tumbang makanya dipotong ya. Tapi ya itu kita minta segera diganti pohon-pohon yang baru," sambungnya.
DPRD DKI Protes Pohon Ditebang
DPRD DKI Jakarta mempertanyakan koordinasi antara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), terkait penebangan pohon-pohon besar di depan Stasiun Cikini, Jakarta Pusat.
"Seharusnya ini kan ada regulasinya, apalagi pohon umur tertentu, masa main potong. Ini kan kaitannya macam-macam, ada Dinas Bina Marga, lalu ada Dinas Pertamanan. Ini sistemnya bagaimana, harusnya kan koordinasi, karena kita mau potong di depan rumah aja harus ke PTSP, menyiapkan pergantian pohon dan lain-lain, apalagi pohon tua," kata anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (4/11) seperti dilansir Antara.
Lebih lanjut, Yuke menilai penebangan pohon yang berhubungan dengan penataan trotoar di Cikini dan masuk dalam Kegiatan Strategis Daerah (KSD) DKI Jakarta, seharusnya memiliki langkah yang lebih bijak dengan tidak membabat habis pohon-pohon itu.
"Seharusnya ada langkah lebih bijak karena kan kalau dilihat lingkarannya, itu pohon yang ditebang adalah pohon yang gak mungkin setahun dua tahun, puluhan tahun mungkin. Sekarang kan banyak caranya, bisa dipindahkan walau butuh alat. Kalau sudah mati dan mengganggu boleh, tapi kan ini masih baik," ucapnya.
Dinas Pertamanan Sedang Melakukan Peremajaan Pohon
Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan penebangan pohon di trotoar Cikini dilakukan untuk peremajaan pohon pelindung.
"Penebangan tersebut dilakukan sebagai upaya Dinas Kehutanan dengan jajaran Suku Dinas Kehutanan di bawahnya untuk peremajaan pohon pelindung menggantikan pohon pelindung yang sebelumnya, " kata Suzi di Jakarta, Senin.
Suzi Marsitawati mengatakan pohon berbunga dengan warna menarik akan menggantikan pohon Angsana dan Beringin yang ditebang di sepanjang trotoar di kawasan Cikini.
"Nanti kita akan ganti dengan Tabebuia," kata Suzi Marsitawati.
Baca juga:
Pohon Tua di Cikini Ditebang untuk Penataan Trotoar, DPRD Protes Pemprov DKI
Pemprov DKI Anggarkan Proyek Revitalisasi Trotoar Rp1,1 Triliun
Pemprov DKI Anggarkan Rp1,1 Triliun Untuk Bangun Trotoar
Urai Kemacetan, Anies Lakukan Pelebaran Trotoar di Jakarta
Separator Jalan di Pasar Minggu Dibuat Permanen
Jalur Pedestrian DKI Jakarta Jadi Sarana Multifungsi
Wajah Baru Trotoar Ibukota, Pejalan Kaki Jadi Arus Utama