10 Pantun Minang Lucu dan Receh, Menghibur
Pantun lucu mengandung humor yang dapat memancing gelak tawa.
Pantun lucu mengandung humor yang dapat memancing gelak tawa.
10 Pantun Minang Lucu dan Receh, Menghibur
Keindahan dan kekhasan pantun terletak pada kemampuannya untuk menyampaikan pesan atau maksud dengan cara yang ringan namun dalam. Pantun ini bisa disampaikan dalam bahasa Indonesia maupun bahasa daerah.
Bagi masyarakat Minang, tentu bisa membuat pantun dengan menggunakan bahasa Minang. Sebagai contoh, terdapat beberapa pantun Minang lucu dan ringan, yang bisa disimak. Pantun ini mengandung humor lucu yang bisa menjadi hiburan tersendiri.
Berikut, kami merangkum contoh pantun Minang lucu dan penjelasan lengkap tentang pantun, bisa disimak.
Pantun Minang Lucu
Berikut berbagai contoh pantun Minang lucu yang receh dan menghibur:
-
Apa itu pantun lucu? Pantun memang lekat dengan keseharian beberapa masyarakat di Indonesia. Mengingat pantun sebagai salah satu seni karya sastra yang berkembang di tradisi Nusantara. Kalimat yang disusun sebanyak empat baris ini sering kali bersifat jenaka namun mengandung pesan penting.
-
Apa itu pantun bijak lucu? Salah satunya adalah pantun bijak lucu yang mengandung unsur humor sekaligus penuh makna.
-
Apa yang dimaksud dengan pantun lucu? Pantun lucu atau pantun jenaka adalah jenis pantun yang isinya mencakup hal-hal unik, menarik, lucu dan menghibur.
Pupuak dibali samo jo dadak.
Satiok tabayang senyum manih adiak.
Karupuak dikunyah raso martabak.
Artinya:
Burung elang hinggap di barak.
Pupuk dibeli bersama dedak.
Setiap terbayang senyum manis adik.
Kerupuk dikunyah rasa martabak."
Bada diserak’an ka dalam samak.
Kok iyo lai adiak sayang ka uda.
Lai amuah adiak jadi minantu amak?
Artinya:
Ke kedai membeli teri.
Teri sitabur ke dalam semak.
Jika benar adik sayang ke abang.
Apakah adik mau jadi menantu ibu?"
3. "Ka Batipuah naiak pedeti.
Pedeti ditariak oh si kudo bendi.
Sabana bedo anak mudo kini.
Sadang talampa di rumah sakik pun masih baselfi.
Artinya:
Ke Batipuh naik pedeti.
Pedetinya ditarik oleh kuda.
Emang beda anak muda sekarang.
Sedang terkapar sakit pun masih sempat foto selfi."
Anak gubalo mamanciang lauak sapu-sapu.
Tigo taun wak basamo.
Katiko baralek uda jadi tamu.
Artinya:
Sawah terbentang di tepi muara.
Anak gembala memancing ikan sapu-sapu.
Tiga tahun kita bersama.
Ketika nikah, aku jadi tamu."
5. "Tinggi tabangnyo si Buruang Bondoh.
Tabang mambubuang ka angkasa.
Den sangko SMS adiak nan tibo.
Kironyo dari mama mintak pulsa.
Artinya:
Terbang tinggi si burung bondo (pemakan padi).
Terbang membumbung ke angkasa.
Kusangka SMS adik yang datang.
Ternyata SMS mama minta pulsa."
Kawek nan kuniang duo-duo.
Payah bacewek jo panyiar radio.
Awak aniang inyo mangecek juo.
Artinya:
Ambil kawat di atas rumput.
Kawat warna kuning kedua-duanya.
Susah punya pacar penyiar radio.
Aku diam, dia ngomong aja."
7. "Tinggi tabangnyo si buruang bondo.
Jatuah badarai maimpok buah rambutan.
Iyolah bansaik bana iduik denai ko.
Oto baru limo, rumah hanyo balenggek lapan.
Artinya:
Burung Bondo terbang tinggi.
Jatuh menimpa buah rambutan.
Memang miskin hidupku ini.
Mobil 5, rumah bertingkat
Bacurito kawan di ateh batu.
Cando ko bana parasaian.
Baa dek lamo bana tanggal satu.
Artinya:
Terkenal adanya orang bunian (suku pedalaman).
Bercerita kawan di atas batu.
Seperti inilah penderitaan.
Kenapa lama sekali tanggal 1?"
9. "Bukan parpatih jadi nahkodo.
tapi tuanku rajo dubalang.
bukan pitih nan indak ado.
tapi saku banyak balubang.
Artinya:
Bukan perpatih jadi nahkoda.
Tapi tuanku Raja Dubalang.
Bukan uang yang tidak ada.
Tapi kantong celana yang banyak berlobang."
tapi tuanku rajo dubalang.
bukan pitih nan indak ado.
tapi saku banyak balubang.
Artinya:
Bukan perpatih jadi nahkoda.
Tapi tuanku Raja Dubalang.
Bukan uang yang tidak ada.
Tapi kantong celana yang banyak berlobang."
Pengertian Pantun
Setelah menyimak pantun Minang lucu, berikutnya akan dijelaskan lebih lanjut pengertian pantun.
Pantun sering dibuat sebagai bentuk hiburan, sebagai alat perkenalan, atau sebagai sarana komunikasi dalam berbagai kesempatan seperti acara pernikahan, festival budaya, ataupun pertemuan keluarga.
Pantun juga sering digunakan dalam sastra lisan atau sebagai media bermain kata dalam aktivitas sehari-hari. Keindahan, kecerdasan, atau kearifan lokal sering kali diungkapkan melalui pantun.
Ciri-Ciri Pantun
Setelah mneyimak pantun Minang lucu, selanjutnya perlu diketahui ciri-ciri pantun.
Ciri-ciri pantun ini adalah karakteristik yang membedakan pantun dengan karya sastra lainnya. Berikut ciri-ciri pantun yang perlu diketahui:1. Pantun terdiri dari empat baris setiap baitnya, di mana setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata. Hal ini membuat pantun memiliki format yang khas dan mudah dikenali.
3. Pantun memiliki sampiran dan isi. Sampiran terletak pada baris pertama dan ketiga yang berfungsi sebagai penyangga atau pembuka, sedangkan isi terletak pada baris kedua dan keempat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan atau makna yang lebih dalam.
4. Dalam pantun tidak ada nama penulis yang ditulis di dalamnya. Pantun bersifat anonim dan sering kali disebut-sebut sebagai warisan budaya yang terus berkembang dari masa ke masa.
Pantun adalah bentuk puisi tradisional Indonesia yang memiliki ciri-ciri yang unik. Dengan kekhasannya yang terdiri dari empat baris setiap baitnya, memiliki pola a-b-a-b, dan memuat sampiran dan isi, pantun menjadi sebuah ungkapan budaya yang kaya dan diteruskan dari generasi ke generasi.
Jenis-Jenis Pantun
Setelah menyimak pantun Minang lucu, terakhir akan dijelaskan jenis-jenis pantun.
1. Pantun Nasihat: Pantun nasihat biasanya berisi pesan moral atau nasihat kepada pembaca atau pendengar. Contohnya adalah "Waktu emas berlalu dengan cepat, Gunakanlah waktu untuk hal yang berarti, Jangan sia-siakan hidup dengan hal yang sia-sia."
2. Pantun Jenaka: Pantun jenaka Mengandung unsur humor dan candaan. Pantun ini biasanya membuat pendengar atau pembaca tertawa. Contohnya adalah "Ada lubang di tengah sawah, Tikus mencari seekor perahu, Terlalu banyak main tikus, perahu pun karam di tengah."
3. Pantun Teka-Teki: Pantun teka-teki berisi petunjuk atau tanya jawab yang mendorong pembaca atau pendengar untuk mencari jawabannya. Contohnya adalah "Aku punya sayap, tapi bukan burung, Aku punya tubuh, tapi bukan manusia, Siapakah aku?" Jawabannya adalah "Kupu-kupu."