5 Gejala Tetanus Beserta Penyebab dan Cara Mengatasinya
Tetanus merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang dapat merusak saraf. Apabila tubuh terinfeksi, maka bakteri di dalam tubuh akan memproduksi toksin yang dapat menyerang sistem saraf. Sehingga hal ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan mengancam nyawa.
Tetanus merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang dapat merusak saraf. Apabila tubuh terinfeksi, maka bakteri di dalam tubuh akan memproduksi toksin yang dapat menyerang sistem saraf. Sehingga hal ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan mengancam nyawa.
Dilansir dari laman Healthline, seseorang yang mengalami tetanus maka tubuh akan terasa kaku dan tegang. Hal ini dikarenakan kuman dan bakteri masuk melalui kulit tubuh yang terluka dan akan mengeluarkan racun yang mengancam saraf. Bahkan seluruh anggota tubuh akan terasa sakit hingga menyebabkan kematian.
-
Kenapa ingus anak bisa bercampur darah akibat infeksi saluran pernapasan atas? Infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan atas, seperti pilek, sinusitis, atau radang tenggorokan, dapat menyebabkan peradangan pada hidung dan tenggorokan anak. Peradangan ini dapat menyebabkan pembuluh darah yang pecah dan mengakibatkan bercak darah dalam ingus.
-
Kenapa demam tinggi bisa jadi tanda infeksi serius? Demam adalah cara tubuh melawan infeksi, tetapi peningkatan suhu yang signifikan jarang disebabkan oleh flu biasa. “Demam lebih sering muncul akibat flu, bronkitis, atau pneumonia,” kata Dr. Pathak.
-
Siapa saja yang rentan terhadap infeksi cacing tambang? Faktor risiko utama infeksi cacing tambang termasuk lingkungan hangat dan lembap, konsumsi daging mentah, pekerjaan yang bersentuhan dengan tanah, dan rentan terhadap infeksi anak-anak.
-
Bagaimana cara mengobati infeksi jamur? Untuk mengatasi infeksi jamur, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan: 1. Menjaga kebersihan dan kekeringan area yang terinfeksi Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menjaga area yang terinfeksi agar tetap bersih dan kering. Jamur biasanya tumbuh dengan baik di tempat yang lembab, jadi dengan menjaga area tersebut kering, akan membatasi pertumbuhannya. Pastikan untuk mengeringkan daerah yang terinfeksi setelah mandi atau beraktivitas yang membuatnya basah. 2. Menggunakan obat antijamur topikal Obat antijamur topikal seperti krim atau salep sering digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit. Anda dapat mengoleskan obat ini secara langsung pada area yang terinfeksi sesuai instruksi dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat.Pastikan untuk menggunakan obat secara teratur dan tetap mengikuti jadwal pengobatan yang telah ditentukan. 3. Menghindari faktor risiko dan memperkuat sistem kekebalan tubuh Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena infeksi jamur, seperti kelembaban berlebih, penggunaan pakaian yang terlalu ketat, atau penggunaan antibiotik dalam jangka panjang. Untuk mencegah infeksi jamur kambuh atau muncul kembali, penting untuk menghindari faktor-faktor risiko ini dan menjaga kebersihan diri secara keseluruhan. Selain itu, memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan pola makan sehat, tidur cukup, dan mengurangi stres juga dapat membantu melawan infeksi jamur. 4. Konsultasikan dengan dokter Jika infeksi jamur tidak kunjung membaik setelah beberapa minggu pengobatan atau jika infeksi terus kambuh, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan dapat mengevaluasi kondisi Anda secara menyeluruh, memberikan diagnosis yang akurat, dan merekomendasikan pengobatan yang tepat.
-
Apa aja penyebab radang vagina selain infeksi? Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan radang pada vagina. Beberapa penyebab umum meliputi: 1. Infeksi jamur Salah satu penyebab paling umum adalah infeksi jamur, seperti infeksi jamur Candida. Infeksi jamur biasanya terjadi ketika keseimbangan flora alami dalam vagina terganggu, misalnya karena penggunaan antibiotik, sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau kondisi yang meningkatkan kadar gula dalam darah. 2. Bakteri vaginosisBakteri vaginosis adalah perubahan dalam kadar bakteri yang normalnya ada di dalam vagina. Perubahan ini bisa menyebabkan pertumbuhan berlebihan dari beberapa jenis bakteri, yang kemudian menyebabkan peradangan.3. Infeksi menular seksualBeberapa infeksi menular seksual, seperti klamidia atau gonore, juga dapat menyebabkan radang pada vagina. Infeksi ini terjadi ketika bakteri atau virus yang ditularkan melalui hubungan seksual menginfeksi vagina. 4. Alergi atau iritasiVagina juga bisa meradang akibat alergi atau iritasi terhadap produk kebersihan atau bahan kimia yang digunakan dalam pakaian dalam atau pembalut. Produk ini dapat mengiritasi kulit vagina dan menyebabkan peradangan.5. Sistem kekebalan tubuh yang lemahJika sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi dengan baik, tubuh menjadi rentan terhadap infeksi dan peradangan, termasuk radang pada vagina.
-
Kapan kuku kaki hitam bisa jadi tanda infeksi? Jika kuku kaki yang hitam disebabkan oleh trauma yang merusak jaringan di sekitar kuku, risiko infeksi bisa meningkat.
Gejala tetanus kerap muncul akibat toksin yang dihasilkan oleh kuman dan bakteri yang menempel pada saraf yang mengontrol otot. Lalu apa saja gejala tetanus dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Otot Wajah dan Leher Kaku
©curology
Gejala tetanus yang pertama ialah otot di wajah dan leher terasa kaku. Hal ini dikarenakan racun dari bakteri menyebar ke bagian tubuh, sehingga menyebabkan otot wajah kesulitan untuk berekspresi secara normal. Kondisi ini dalam ilmu kedokteran sering disebut dengan risus sardonicus.
Apabila seseorang telah mengalami gejala otot wajah dan leher kaku, maka segera untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal ini dilakukan untuk memastikan gejala tetanus yang sedang dialami. Rutin berkonsultasi dengan dokter menjadi salah satu cara mengatasi infeksi bakteri agar tidak menyebar ke seluruh tubuh.
2. Otot Rahang Kaku
Selain wajah dan leher, gejala tetanus berikutnya ialah otot rahang yang kaku. Kondisi ini disebut juga dengan lockjow atau rahang yang terkunci. Sehingga hal ini menyebabkan rahang tidak dapat berfungsi dengan optimal.
Dilansir dari laman Medical News Today, kondisi lockjow terjadi karena infeksi bakteri membuat otot masseter atau otot uang mengendalikan gerak secara tiba-tiba berkontraksi. Hal ini mengakibatkan rahang menjadi kaku dan tertutup dengan rapat. Kondisi seperti ini merupakan gejala paling awal yang biasa dirasakan seseorang saat mengalami penyakit tetanus.
3. Demam
©www.hindustantimes.com
Salah satu gejala tetanus yang paling umum dirasakan oleh penderita ialah mengalami demam dan berkeringat. Kondisi ini menandakan sistem kekebalan tubuh sedang melawan kuman dan bakteri. Sehingga hal ini akan dialami penderita tetanus hingga tahap akhir penyakit.
4. Kesulitan Menelan
©idiva.com
Gejala tetanus lainnya yaitu kesulitan saat menelan makanan. Hal ini dikarenakan infeksi menyebar dan menyerang bagian kerongkongan. Sehingga mengakibatkan otot kerongkongan yang mendorong air liur atau makanan ke bawah tidak berjalan dengan baik.
5. Perut Mengeras Saat Disentuh
Shutterstock/Alice Day
Seseorang yang mengalami tetanus maka perut akan mengeras saat disentuh. Kondisi ini terjadi karena racun dari kuman dan bakteri memasuki area perut dan menyebabkan otot perut menjadi kaku dan keras. Umumnya hal ini menjadi salah satu gejala awal yang dirasakan oleh penderita.
Cara Mengatasi Tetanus
Seseorang yang mengalami penyakit tetanus, maka segera mungkin untuk dilakukan upaya pengobatan. Pasalnya apabila infeksi menyebar ke seluruh tubuh dapat membahayakan kesehatan hingga menyebabkan kematian. Sehingga penderita tetanus harus sering berkonsultasi dengan dokter.
Berkonsultasi dengan dokter menjadi sangat penting sebelum infeksi menyebar ke seluruh tubuh. Berikut ini beberapa cara mengatasi tetanus yang perlu diketahui bagi penderita.
1. Mengonsumsi Obat Rekomendasi Dokter
©Shutterstock.com/Melpomene
Seseorang yang diketahui telah mengalami beberapa gejala tetanus sebaiknya segera periksa ke dokter. Hal ini untuk memastikan bahwa infeksi bakteri belum menyebar ke seluruh tubuh. Setelah itu pastikan untuk selalu rutin untuk mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter.
Umumnya dokter akan memberikan obat yang dapat mengontrol kejang otot. Obat ini secara khusus untuk dapat menenangkan otot yang kaku. Hal ini diberikan untuk mengatasi gejala tetanus agar infeksi tidak dengan mudah menyebar ke seluruh tubuh.
2. Merawat Luka
©www.wikihow.com
Cara mengatasi tetanus berikutnya ialah merawat luka dengan baik. Tetanus bisa terjadi karena adanya serangan bakteri yang berasal dari goresan luka atau tusukan benda yang sudah terkontaminasi dengan bakteri. Sehingga hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi tetanus agar tidak menginfeksi dan menyebar ke tubuh ialah dengan cara merawat luka.
Cara merawat luka cukup mudah, Anda hanya perlu mencuci tangan memakai sabun sesudah mengobati luka. Selain itu Anda juga dapat mengoleskan krim salep dan membalutnya dengan perban.